Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menargetkan 3000 sampel tes rapid untuk wisatawan yang menghabiskan waktu liburan panjang di akhir Oktober lalu. Dari jumlah itu, Dinkes Kota Bogor mendapatkan 290 sampel dan dari jumlah itu, 10 orang reaktif Covid-19.  

“Ratusan sampel itu diambil di lokasi Terminal Baranangsiang, Stasiun Bogor, wisata The Jungle, dan Kebun Raya Bogor (KRB),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno.

Baca juga: Tes cepat massal di Kota Bogor ditemukan 10 reaktif dari 290 sampel

Di Kota Bogor selama liburan panjang pada akhir Oktober lalu tidak begitu banyak wisatawan yang datang. Sepinya tempat wisata ini terlihat dari jumlah jumlah sampel yang diambil meleset dari yang ditargetkan 150 sampel per hari. Para wisatawan khususnya dari luar Bogor ini wajib melalukan tes rapid baik di terminal, stasiun dan tempat wisata sendiri.

“Di Stasiun Bogor, cuma 40 sampai 60-an yang dites per/hari. Ekspektasi kita banyak yang masuk Bogor, ternyata nggak juga. Di Terminal Baranangsiang juga nggak ramai,” kata Retno.

Perjalanan rapid Kota Bogor selama libur panjang:

Hari/Tanggal

Lokasi

Jumlah sampel

Reaktif

Nonreaktif

Rabu, 28-10-2020

Terminal Baranangsiang

50

1

49

Kamis, 29-10-2020

Terminal Baranangsiang

100

-

100

Jumat, 30-10-2020

Stasiun Bogor

50

5

45

Sabtu, 31-10-2020

The Jungle

50

4

46

Minggu, 1-11-2020

Kebun Raya Bogor

40

-

40

Total

 

290

10

280


Dari sisi kepatuhan, rata-rata pengunjung wisata atau tempat wisata hampir semuanya patuh protokol kesehatan (Prokes). Seperti menjaga menggunakan masker, juga rata-rata tempat lokasi wisata menyediakan fasilitas mencuci tangan.

“Yang kita ambil ini hanya sampel, dari jumlah sekitar 150 sampel hanya 10 orang yang reaktif masih di bawah 10 persen, artinya lebih baik. Karena secara umum para wisatawan ini, patuh menggunakan masker,” paparnya.

Baca juga: Pemkot Bogor lakukan rapid test antisipasi penularan COVID-19 di tempat keramaian

Salah satu pengunjung Kebun Raya Bogor (KRB),  Wijaya (36) asal Kota Depok mengatakan bersyukur hasilnya non reaktif Covid-19.
"Alhamdulillah, hasilnya negatif. Kami sekeluarga tiga orang hasilnya negatif. Ya, untuk memastikan bahwa kita sehat juga menghindari penularan ke orang lain," kata Wijaya.

Ia mengaku, telah melakukan tes cepat sebanyak tiga kali, rutin setiap bulan. Baik itu tes gratis atau tes mandiri. "Mobilitas keseharian saya memang tinggi jadi memang perlu untuk mengetahui kondisi kesehatan," paparnya.

Beberapa tempat lokasi wisata mengalami lonjakan pengunjung wisata pada musim liburan panjang.

Humas KRB, Galendra Jaya mengatakan masa liburan panjang selama lima hari di akhir Oktober lalu, jumlah kunjungan wisata di KRB mengalami peningkatan dibanding libur nasional lainnya atau akhir pekan.

Kata dia, setiap akhir pekan atau libur nasional jumlah pengunjung KRB hanya mencapai 2.000 orang. Sementara, pada libur panjang selama lima hari ini rata-rata per hari di atas 2.000 pengunjung. Namun pengunjung KRB lebih banyak wisatawan lokal.

“Paling ramai pada Kamis (28/10), jumlah pengunjung mencapai 5.012 orang, sedangkan rata-rata Rabu, Jumat, Sabtu dan Minggu di atas 2.000 hingga 3.000 pengunjung,” papar Galendra.

Baca juga: PNS Pemkot Bogor yang dari luar kota pada libur panjang harus tes swab

Pun mengalami peningkatan, sekitar 30 persen, angka 5.000 itu masih jauh dibanding jumlah pengunjung sebelum masa pandemi sekitar 10.000 hingga 12.000 wisatawan per hari. Baik itu, libur nasional atau akhir pekan.

“Dari sisi jumlah pengunjung juga memang kita membatasi, saat ini KRB tidak lagi menerima acara-acara yang mengundang ratusan orang,” tutupnya.


Pulang liburan wajib swab test

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor tak hanya melakukan tes rapid pada wisatawan yang masuk Kota Bogor saja. Pada liburan panjang Oktober lalu juga melakukan test swab pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang melakukan perjalanan ke luar daerah pada.  Hasilnya terdapat 20 orang ASN mengikuti swab test, pada  Senin (2/11).  

"Sesuai arahkan pak wali kota, ASN berlibur ke luar kota memang harus izin dan dilakukan swab tes sebelum beraktivitas," kata Retno.

Kata dia, pengambilan sampel mulai  masuk kerja pertama setelah liburan panjang ini dan selama menunggu hasil tes, para ASN itu menjalani isolasi mandiri dan tidak beraktivitas di kantor atau melakukan pelayanan.

"Hal itu untuk meminimalisir imported case penyebaran atau paparan Covid-19 dari luar kota," paparnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya menginstruksikan agar seluruh ASN yang akan melakukan perjalanan ke luar kota melapor kepada atasannya. Setelah kembali, diharuskan swab tes dan isolasi mandiri hingga hasil tesnya keluar.

Bima Arya meminta jajarannya dan warga Kota Bogor untuk sedapat mungkin menghindari perjalanan dan tetap berkumpul bersama keluarga serta melakukan kegiatan di lingkungan masing-masing sembari bersiap dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor dan cuaca ekstrim.

Bima pun telah memerintahkan agar seluruh aparat terkait, mulai dari Tim Elang, Tim Merpati, Satpol PP, Camat, Lurah agar turun ke lapangan guna melakukan pengawasan dan cek titik-titik mana yang dirasakan rawan dan diberikan imbauan. (Advertorial)..

Pewarta: Oleh: Humas Setdakot Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020