Manajemen Rumah Sakit Islam (RSI) Aysha mengaku sudah sesuai prosedur dalam menempuh proses pembangunan rumah sakit di Perumahan Acropolis, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meski ditolak warga.
"Tentunya kami selalu siap menerima masukan dari siapapun baik dari warga perumahan Acropolis, maupun warga lainnya disekitar RS Islam Ayhsa dan kami akan terbuka serta tidak ada yang kami tutupi, saat ini yang mendukung tidak hanya warga RW 18, tapi RW lainya seperti RW 17, 15, dan 16 juga telah mendukung," kata Legal RS Islam Ayhsa, Adi Atmaka dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/11).
Baca juga: Warga Bogor keluhkan pembangunan rumah sakit dalam komplek
Menurut Adi berdasarkan keinginan beberapa warga yang kemarin menyampaikan aspirasinya, pihaknya menjelaskan bahwa untuk lahan parkir, RS Islam Aysha sudah bisa menampung sekitar 250 kendaraan roda empat, dengan rincian 60 kendaraan roda empat tersedia di dalam RS, dan apabila pada jam padat, masih tersedia lahan parkir untuk 190 kendaraan dibelakang RS.
"Kalau diliat dari kapasitas RS yang berjumlah 80 tempat tidur, masih dapat menampung parkir baik pasien maupun pengunjung RS dan kami pastikan tidak ada kendaraan parkir di badan jalan karena Untuk lalu lintas sudah ada amdal lalin yang dikuarkan oleh dinas terkait," terangnya.
Baca juga: DPR dorong Kemenkes bantu pembangunan RSUD di Bogor
Sedangkan mengenai persoalan limbah RS, menurutnya sudah ada analisa dari pihak terkait mengenai dampak lingkungan mengenai pembuangan limbah dan lain lainnya. Untuk pembuangan dibuat saluran tersendiri ke arah belakang RS dengan pipa tertutup. Sehingga tidak bersinggungan dengan pembuangan milik warga.
"Kami juga siap menjelaskan secara detail teknis atau mekanisme pengolahan limbah cairnya sampai terjadinya air baku mutu dan aman, sedangkan untuk limbah padat seperti alat kedokteran akan ditampung kemudian diambil pihak ketiga setiap harinya," jelas Adi.
Ia mengatakan, sebagai bentuk transparansi, pihak RS akan mengajak warga untuk melihat langsung proses pembangunan Rumah Sakit Islam Aysha.
"Insha Allah kami akan selalu terbuka dan akan mengedepankan musyawarah sesuai ajaran Islam. Ini Rumah Sakit Islam tentunya semua kegiatannya berlandaskan Ajaran Islam," jelas Adi.
Baca juga: RSUD wilayah utara Kabupaten Bogor mulai dibangun 2020
Sebelumnya, Warga Perumahan Acropolis, Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat, mengeluhkan pembangunan Rumah Sakit Islam (RSI) Aysha di dalam komplek, lantaran tak berkomunikasi secara utuh dengan warga perumahan.
“Perencanaannya sudah dari tahun 2018. Tapi hanya segelintir warga yang diminta persetujuan untuk proses pembangunan rumah sakit itu,” kata perwakilan warga, Eka Suryawan, di Bogor, Kamis (29/10).
Menurutnya, sejak tahun 2018 pihak pengembang rumah sakit tak melibatkan warga secara menyeluruh, terbuka dan transparan dalam mengemukakan proses perencanaan pembangunan rumah sakit tersebut, khususnya kepada RW 18.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Tentunya kami selalu siap menerima masukan dari siapapun baik dari warga perumahan Acropolis, maupun warga lainnya disekitar RS Islam Ayhsa dan kami akan terbuka serta tidak ada yang kami tutupi, saat ini yang mendukung tidak hanya warga RW 18, tapi RW lainya seperti RW 17, 15, dan 16 juga telah mendukung," kata Legal RS Islam Ayhsa, Adi Atmaka dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/11).
Baca juga: Warga Bogor keluhkan pembangunan rumah sakit dalam komplek
Menurut Adi berdasarkan keinginan beberapa warga yang kemarin menyampaikan aspirasinya, pihaknya menjelaskan bahwa untuk lahan parkir, RS Islam Aysha sudah bisa menampung sekitar 250 kendaraan roda empat, dengan rincian 60 kendaraan roda empat tersedia di dalam RS, dan apabila pada jam padat, masih tersedia lahan parkir untuk 190 kendaraan dibelakang RS.
"Kalau diliat dari kapasitas RS yang berjumlah 80 tempat tidur, masih dapat menampung parkir baik pasien maupun pengunjung RS dan kami pastikan tidak ada kendaraan parkir di badan jalan karena Untuk lalu lintas sudah ada amdal lalin yang dikuarkan oleh dinas terkait," terangnya.
Baca juga: DPR dorong Kemenkes bantu pembangunan RSUD di Bogor
Sedangkan mengenai persoalan limbah RS, menurutnya sudah ada analisa dari pihak terkait mengenai dampak lingkungan mengenai pembuangan limbah dan lain lainnya. Untuk pembuangan dibuat saluran tersendiri ke arah belakang RS dengan pipa tertutup. Sehingga tidak bersinggungan dengan pembuangan milik warga.
"Kami juga siap menjelaskan secara detail teknis atau mekanisme pengolahan limbah cairnya sampai terjadinya air baku mutu dan aman, sedangkan untuk limbah padat seperti alat kedokteran akan ditampung kemudian diambil pihak ketiga setiap harinya," jelas Adi.
Ia mengatakan, sebagai bentuk transparansi, pihak RS akan mengajak warga untuk melihat langsung proses pembangunan Rumah Sakit Islam Aysha.
"Insha Allah kami akan selalu terbuka dan akan mengedepankan musyawarah sesuai ajaran Islam. Ini Rumah Sakit Islam tentunya semua kegiatannya berlandaskan Ajaran Islam," jelas Adi.
Baca juga: RSUD wilayah utara Kabupaten Bogor mulai dibangun 2020
Sebelumnya, Warga Perumahan Acropolis, Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat, mengeluhkan pembangunan Rumah Sakit Islam (RSI) Aysha di dalam komplek, lantaran tak berkomunikasi secara utuh dengan warga perumahan.
“Perencanaannya sudah dari tahun 2018. Tapi hanya segelintir warga yang diminta persetujuan untuk proses pembangunan rumah sakit itu,” kata perwakilan warga, Eka Suryawan, di Bogor, Kamis (29/10).
Menurutnya, sejak tahun 2018 pihak pengembang rumah sakit tak melibatkan warga secara menyeluruh, terbuka dan transparan dalam mengemukakan proses perencanaan pembangunan rumah sakit tersebut, khususnya kepada RW 18.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020