Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, berpeluang mendekati level psikologis Rp14.000 per dolar AS seiring sentimen positif dari pasar global.
Pada pukul 10.03 WIB, rupiah bergerak menguat 45 poin atau 0,32 persen ke posisi Rp14.020 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.065 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan rupiah masih berpotensi menguat hari ini mengikuti sentimen positif yang terjadi di indeks saham AS semalam dan Asia pagi ini.
Baca juga: Emas anjlok ke 97,3 dolar AS tertekan euforia vaksin COVID-19
"Sentimen positif, selain dari efek Biden, juga datang dari laporan pengujian vaksin dari Pfizer yang menunjukkan efektifitas 90 persen dalam mencegah infeksi COVID-19," ujar Ariston.
Ariston menuturkan, tersedianya vaksin akan menghentikan pandemi COVID-19 dengan cepat, yang menjadi sumber perlambatan ekonomi dunia.
Baca juga: Rupiah menguat 30 poin pada Selasa pagi
"Indonesia menjadi sasaran aliran masuk modal asing karena tingkat imbal hasilnya masih lebih tinggi dibanding lainnya dan kondisi sospol yang stabil," kata Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.
Pada Senin (9/11) lalu, rupiah ditutup menguat 145 poin atau 1,02 persen ke posisi Rp14.065 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.210 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Pada pukul 10.03 WIB, rupiah bergerak menguat 45 poin atau 0,32 persen ke posisi Rp14.020 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.065 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan rupiah masih berpotensi menguat hari ini mengikuti sentimen positif yang terjadi di indeks saham AS semalam dan Asia pagi ini.
Baca juga: Emas anjlok ke 97,3 dolar AS tertekan euforia vaksin COVID-19
"Sentimen positif, selain dari efek Biden, juga datang dari laporan pengujian vaksin dari Pfizer yang menunjukkan efektifitas 90 persen dalam mencegah infeksi COVID-19," ujar Ariston.
Ariston menuturkan, tersedianya vaksin akan menghentikan pandemi COVID-19 dengan cepat, yang menjadi sumber perlambatan ekonomi dunia.
Baca juga: Rupiah menguat 30 poin pada Selasa pagi
"Indonesia menjadi sasaran aliran masuk modal asing karena tingkat imbal hasilnya masih lebih tinggi dibanding lainnya dan kondisi sospol yang stabil," kata Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.
Pada Senin (9/11) lalu, rupiah ditutup menguat 145 poin atau 1,02 persen ke posisi Rp14.065 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.210 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020