Bogor, 27/3 (ANTARA) - Menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) 1 April 2012, antrian kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sudah terjadi di Kota Bogor Jawa Barat.
Antrian kendaraan cukup padat terjadi di SPBU Pertamina 34-16102 yang terletak di Jalan Padjajaran di samping Kantor Polisi Sektor Bogor Utara, Selasa.
Panjangnya antrian kendaraan roda empat maupun roda dua dan bus terlihat mulai dari mesin pengisian BBM hingga pintu masuk SPBU.
Hampir setiap mesin pengisian BBM dipadati antrian kendaraan yang mau mengisi bahan bakar mulai dari mesin pengisian premium khusus roda empat, pertamx dan antrian paling panjang terlihat di mesin pengisian khusus roda dua.
"Sudah dua hari ini pembelian BBM meningkat dari biasanya. Senin (26/3) kemarin antrian kendaran berkahir hingga pukul 01.00 WIB," kata salah satu petugas di SPBD tersebut saat ditemui, Selasa.
Menurut Sulaiman Manajer SPBU 34-16102 sudah dua hari ini terjadi peningkatan jumlah pembeli yang diduga karena imbas dari rencana kenaikan BBM pe 1 April mendatang.
"Kebiasaan masyarakat kita khawatir setiap rencana kenaikan BBM pasti ramai pembeli seperti pada waktu 2008 lalu," katanya.
Sulaiman mengatakan, pihaknya dibuat kewalahan mengatur antrian kendaraan yang ingin mengisi bahan bakar sejak dua hari tersebut.
Keramaian kendaraan yang mengisi BBM sudah terjadi sejak pagi hingga siang. Menurutnya, banyak yang membeli ke SPBU nya karena stok disejumlah SPBU lainnya tidak mencukupi.
Menurut Sulaiman, sejak ramainya pembeli tingkat pendapatnya menjadi meningkat sebesar 20 hingga 30 persen.
Selain itu, jumlah distribusi BBM di SPBU miliknya juga ikut meningkat akibat melonjaknya jumlah pembeli.
"Kalau dari segi pendapatan selama dua hari ini karena jumlah pembeli meningkat pendapat menjadi meningkat sebesar 20 hingga 30 persen," ujarnya.
Ia mengatakan menjelang kenaikan BBM distribusi BBM di SPBU normal, dan ketersediaan stok mencukupi hingga April.
Sulaiman mengatakan, selama satu hari penjualan premium ditempatnya rata-rata untuk premium 40 kilo liter perhari, pertamax 5 kilo liter dan solar 5 kilo liter.
"Selama dua hari ini penjualan jadi meningkat seperti Senin kemarin kami mendistribusikan 56 kilo liter premium. Sementara untuk solar dan pertamax masih stabil," katanya.
Untuk mencegah terjadinya penimbunan lanjut Sulaiman, pihaknya mengawasi para pembeli yang mencurigakan. Selain itu pihaknya juga tidak melayani pembelian menggunakan jerigen kecuali untuk yang memiliki surat izin.
Sementara itu, sejumlah aparat kepolisian setempat terlihat ikut mengawal dan berjaga-jaga di sekitar SPBU.
Menurut anggota Bhabinkamtibmas Polsek Bogor Utara Aipda Ifan M, stok BBM di SPBU tersebut masih stabil dan mencukupi.
"Kita sudah melakukan pengecegakan, SPBU ini memiliki kapasitas 90 kilo liter premium dan mereka memiliki stok 80 kilo liter, untuk pertama kapasitas 20 kilo liter stok 17 kilo liter dan sola kapasitas 50 kilo liter dan stok 35 kilo liter artinya masih mencukupi," katanya.
Menurut Ifan, antrian kendaran di SPBU 34-16102 terjadi karena ketersediaan BBM di sejumlah SPBU lainnya tidak mencukupi sehingga banyak masyarakat yang datang membeli ke SPBU yang terdapat di Jalan Pajajaran tersebut.
Antrian pembelian BBM di SPBU dikeluhkan sejumlah warga. Salah satunya Yenni warga Kota Bogor. Ia mengeluhkan biasanya tidak pernah antri untuk membeli pertamax.
"Tapi sekarang karena banyak yang membeli harus antri sampai lima menit lebih," katanya.
Sementara itu pantaun ANTARA di lapangan antrian calon pembeli hanya terlihat di SPBU 34-16102, sedangkan di SPBU yang terletak di Jalan Pajajaran dekat Kecamatan Bogor Timur, antiran kendaraan tidak terlalu banyak. Sementara sejumlah SPBU di sepanjang jalan Raya Bogor mulai dari Simpang Pomad hingga pertigaan Pemda Cibinong yakni SPBU 34-16716, 34-16916 dan 34-16910 di Jalan Raya Tegar Beriman terlihat normal dan sedikit pembeli.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
Antrian kendaraan cukup padat terjadi di SPBU Pertamina 34-16102 yang terletak di Jalan Padjajaran di samping Kantor Polisi Sektor Bogor Utara, Selasa.
Panjangnya antrian kendaraan roda empat maupun roda dua dan bus terlihat mulai dari mesin pengisian BBM hingga pintu masuk SPBU.
Hampir setiap mesin pengisian BBM dipadati antrian kendaraan yang mau mengisi bahan bakar mulai dari mesin pengisian premium khusus roda empat, pertamx dan antrian paling panjang terlihat di mesin pengisian khusus roda dua.
"Sudah dua hari ini pembelian BBM meningkat dari biasanya. Senin (26/3) kemarin antrian kendaran berkahir hingga pukul 01.00 WIB," kata salah satu petugas di SPBD tersebut saat ditemui, Selasa.
Menurut Sulaiman Manajer SPBU 34-16102 sudah dua hari ini terjadi peningkatan jumlah pembeli yang diduga karena imbas dari rencana kenaikan BBM pe 1 April mendatang.
"Kebiasaan masyarakat kita khawatir setiap rencana kenaikan BBM pasti ramai pembeli seperti pada waktu 2008 lalu," katanya.
Sulaiman mengatakan, pihaknya dibuat kewalahan mengatur antrian kendaraan yang ingin mengisi bahan bakar sejak dua hari tersebut.
Keramaian kendaraan yang mengisi BBM sudah terjadi sejak pagi hingga siang. Menurutnya, banyak yang membeli ke SPBU nya karena stok disejumlah SPBU lainnya tidak mencukupi.
Menurut Sulaiman, sejak ramainya pembeli tingkat pendapatnya menjadi meningkat sebesar 20 hingga 30 persen.
Selain itu, jumlah distribusi BBM di SPBU miliknya juga ikut meningkat akibat melonjaknya jumlah pembeli.
"Kalau dari segi pendapatan selama dua hari ini karena jumlah pembeli meningkat pendapat menjadi meningkat sebesar 20 hingga 30 persen," ujarnya.
Ia mengatakan menjelang kenaikan BBM distribusi BBM di SPBU normal, dan ketersediaan stok mencukupi hingga April.
Sulaiman mengatakan, selama satu hari penjualan premium ditempatnya rata-rata untuk premium 40 kilo liter perhari, pertamax 5 kilo liter dan solar 5 kilo liter.
"Selama dua hari ini penjualan jadi meningkat seperti Senin kemarin kami mendistribusikan 56 kilo liter premium. Sementara untuk solar dan pertamax masih stabil," katanya.
Untuk mencegah terjadinya penimbunan lanjut Sulaiman, pihaknya mengawasi para pembeli yang mencurigakan. Selain itu pihaknya juga tidak melayani pembelian menggunakan jerigen kecuali untuk yang memiliki surat izin.
Sementara itu, sejumlah aparat kepolisian setempat terlihat ikut mengawal dan berjaga-jaga di sekitar SPBU.
Menurut anggota Bhabinkamtibmas Polsek Bogor Utara Aipda Ifan M, stok BBM di SPBU tersebut masih stabil dan mencukupi.
"Kita sudah melakukan pengecegakan, SPBU ini memiliki kapasitas 90 kilo liter premium dan mereka memiliki stok 80 kilo liter, untuk pertama kapasitas 20 kilo liter stok 17 kilo liter dan sola kapasitas 50 kilo liter dan stok 35 kilo liter artinya masih mencukupi," katanya.
Menurut Ifan, antrian kendaran di SPBU 34-16102 terjadi karena ketersediaan BBM di sejumlah SPBU lainnya tidak mencukupi sehingga banyak masyarakat yang datang membeli ke SPBU yang terdapat di Jalan Pajajaran tersebut.
Antrian pembelian BBM di SPBU dikeluhkan sejumlah warga. Salah satunya Yenni warga Kota Bogor. Ia mengeluhkan biasanya tidak pernah antri untuk membeli pertamax.
"Tapi sekarang karena banyak yang membeli harus antri sampai lima menit lebih," katanya.
Sementara itu pantaun ANTARA di lapangan antrian calon pembeli hanya terlihat di SPBU 34-16102, sedangkan di SPBU yang terletak di Jalan Pajajaran dekat Kecamatan Bogor Timur, antiran kendaraan tidak terlalu banyak. Sementara sejumlah SPBU di sepanjang jalan Raya Bogor mulai dari Simpang Pomad hingga pertigaan Pemda Cibinong yakni SPBU 34-16716, 34-16916 dan 34-16910 di Jalan Raya Tegar Beriman terlihat normal dan sedikit pembeli.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012