Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan bahwa pemuda dalam perjalanan sejarah Indonesia selalu dihadapkan pada dua pilihan, yakni menjadi pelaku sejarah atau menjadi penonton.

"Pemuda di mana pun berada dan di masa apa pun selalu dihadapkan pada dua pilihan," kata Bima Arya dalam arahannya saat menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 tingkat Kota Bogor di Lapangan dekat Hutan Cifor, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Rabu.

Baca juga: Bima Arya ingatkan ASN tetap di Bogor saat libur panjang
Baca juga: Bima Arya ingatkan perkantoran di Kota Bogor bentuk Satgas COVID-19

Menurut Bima Arya, sejarah mencatat bahwa pemuda selalu dihadapkan pada dua pilihan, apakah akan menjadi pelaku atau penonton, menjadi pemimpin atau pengikut, menjadi bagian dari solusi atau membuat persoalan, mau menjaga persatuan atau bermain sendiri, menjadi pelopor untuk kemajuan bangsa atau tetap di belakang. "Semua itu adalah pilihan yang dihadapi pemuda," katanya.

Dalam pandangannya, sejarah juga mencatat pilihan yang diambil oleh pemuda yang berani mengambil resiko dan berani tidak populer, serta melampaui jauh ke depan, adalah pilihan yang kemudian menentukan perjalanan bangsa ini.

Bima menjelaskan, bahwa negara Indonesia didirikan dan dibangun oleh pemuda-pemuda pemberani, bukan pemuda cengeng, serta bukan pemuda-pemuda yang hanya berorientasi pada materi dan jabatan.

Baca juga: Wali Kota Bogor: Ada tiga prioritas penerima vakin COVID-19

Bangsa Indonesia dipenuhi cerita inspirasi pemuda yang luar biasa. "Pilihan itu ada pada diri kita semua. Di masa pandemi saat ini, pilihan itu sangat jelas," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Bima menyatakan, mengucapkan terima kasih kepada KNPI, Karang Taruna, dan semua organisasi kepemudaan lainnya yang memilih menjadi bagian dari solusi. "Pemuda berani tampil di depan dengan risiko besar untuk bersama-sama perang melawan COVID-19,” katanya.

Menurut Bima, organisasi kepemudaan di Kota Bogor sudah memilih mengambil risiko untuk ikut berperang melawan COVID-19. "Perjalanan ini masih panjang, karena COVID-19 masih ada dan belum akan berakhir sampai kapan," katanya.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020