Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Kabupaten Jember, Jawa Timur karena intensitas hujan yang cukup deras selama beberapa jam di wilayah setempat pada Senin (19/10) sore hingga malam, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Tanah longsor dan banjir bandang terjadi di jalur Gumitir dan Desa Jatimulyo, Kecamatan Silo, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana alam itu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember, Selasa.

Baca juga: Pemkab Sukabumi tetapkan status tanggap darurat banjir hingga 27 September

Menurutnya tanah longsor terjadi di jalur Gumitir pada KM 34-38, kemudian banjir bandang dan tanah longsor juga terjadi di Dusun Kampung Anyar, Desa Jatimulyo, Kecamatan Silo.

Ia menjelaskan sepanjang jalur Gumitir pada Km 34-38 yang menghubungkan Kabupaten Jember dengan Banyuwangi terjadi 14 titik longsor dan ada tiga titik yang mempunyai dampak potensi longsor susulan.

"Banjir bandang yang membawa material lumpur menghantam bagian belakang SMP Negeri 5 Silo, sehingga mengakibatkan ruang kelas 1, 2 dan 3 mengalami kerusakan sedang," katanya.

Baca juga: Banjir bandang rusak sejumlah rumah di Cidahu Sukabumi

Selain itu, lanjut dia, alat pembelajaran sebagian hanyut terbawa banjir dan ruang pembelajaran tergenang lumpur sedalam sekitar 20 cm.

"Tanah longsor juga menyebabkan jalan di Desa Jatimulyo terendam lumpur setinggi 25 cm, sehingga petugas membersihkan akses jalur tersebut, agar bisa dilalui oleh warga setempat," katanya.

Baca juga: Banjir bandang terjang ratusan rumah di Bone Raya

Ia menjelaskan BPBD Jember segera melakukan penanganan di lokasi terdampak banjir bandang dan tanah longsor karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan yang akan membahayakan bagi masyarakat, kemudian melakukan kegiatan pencegahan dan melakukan pembuatan jalur evakuasi.

"Kami juga akan melanjutkan pelaporan ke dinas terkait, mengirim Tim Jitupasna, melakukan pembersihan sisa material di SMP Negeri 5 Silo dan membersihkan jalan yang terpendam lumpur," demikian Heru Widagdo.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020