Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Seorang santri dari Pondok Pesantren Assalafiyah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berhasil membongkar sindikat pembobol anjungan tunai mandiri atau ATM yang bekerjama dengan pihak kepolisian.

"Laporan yang kami dari seorang santri Ponpes Assalafiyah, Bambang Wahyudi (25), kami langsung ke lokasi dengan cara menjebak ketiga tersangka pembobol ATM dan langsung meringkus ketiganya," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Diki Budiman kepada Antara di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, kejadian tersebut bermula saat Bambang akan mengambil uang di ATM yang berada di dekat SPBU di wilayah Kecamatan Cisaat, tiba-tiba kartu ATM santri ini tersendat. Tiba-tiba datang ketiga tersangka pembobol ATM yakni Rosidi (27), Egi Saputra (25) yang ketiganya warga Kampung Dalam, Desa Blambangan, Kecamatan Wei Ujung, Kabupaten Oku Selatan, Sumatera Selatan.

Ketiga tersangka berpura-pura membantu si santri, namun karena Bambang curiga akhirnya memutuskan untuk menjebak ketiganya dengan cara berpura-pura pulang ke ponpes padahal korban melapor ke pihak Polsek Cisaat. Menerima laporan tersebut, anggota Buser Polsek Cisaat pun langsung ke lokasi dan menjebak ketiganya dengan
bantuan santri.

"Di lokasi ternyata tersangka masih ada dan korban pun berpura-pura mengobrol dengan cara memberikan pin ATM palsu, setalah itu langsung kami bekuk ketiganya tanpa perlawanan," tambahnya.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, ternyata ketiganya merupakan tersangka spesialis pembobol ATM dan aksi kejahatannya tidak hanya dilakukan di Sukabumi, bahkan sudah sembilan kali kali beroperasi di wilayah seperti Bogor, Depok dan Bekasi hingga total kerugian mencapai senilai Rp37 juta.

"Mereka merupakan pembobol ATM jaringan Palembang, dalam melakukan aksinya tersangka hanya menggunakan alat sederhana seperti obeng, sticker call center palsu dan double tip. Dan kami pun masih memburu seorang tersangka lainnya yang masih dalam daftar pencarian orang (DPO)," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015