Jakarta, (Antaranews Bogor) - Duta Besar Palestina untuk Indonesia H.E. Fariz Mehdawi mengapresiasi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian yang memberikan pelatihan inseminasi buatan bagi 10 petugas warga Palestina.
"Pembelajaran teknologi dari Indonesia akan digunakan untuk meningkatkan produksi peternakan di Palestina sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Pelatihan tersebut dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari-Malang, yang merupakan salah satu UPT dibawah koordinasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mulai pada 3-11 Maret 2015. Target pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas Palestina melalui transfer teknologi inseminasi buatan dari Indonesia.
Sementara itu Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemntan Syukur Iwantoro menyampaikan bahwa ini merupakan kemajuan bagi Indonesia, bahwa teknologi di bidang peternakan yakni inseminasi buatan telah maju dan diakui secara internasional.
Selain Palestina, negara-negara yang pernah dilatih di Indonesia diantaranya Kamboja, Myanmar, Malaysia, Thailand, Mongolia, Filipina, Afganistan, Kyrgyztan, Kazakhstan, Papua Nugini, Fiji, Timor Leste, Sudan, Kenya, Zimbabwe, Yaman, Srilanka, India, dan Bangladesh.
Pelatihan untuk kesepuluh petugas Palestina kali ini didanai melalui kerjasama dengan JICA.
Pengembangan teknologi inseminasi buatan di Indonesia dimulai sejak tahun 1976 dengan dibangunnya Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang-Jawa Barat, yang disusul dengan pembangunan BBIB Sigosari-Malang pada tahun 1982.
"Teknologi inseminasi buatan di Indonesia maju pesat, dengan dicapainya swasembada semen beku pada tahun 2012 Selanjutnya pada tahun 2013, Indonesia telah berhasil mencapai swasembada Bull (pejantan unggul)," katanya.
Kemajuan teknologi inseminasi buatan lainnya yang dimiliki Indonesia adalah teknologi sexing.Teknologi sexing semen beku tersebut, dapat menentukan jenis kelamin kelahiran ternak sesuai dengan kebutuhan peternak.
Teknologi sexing tersebut juga telah diakui oleh internasional dengan diundangnya Indonesia oleh instansi di Jepang dan Perancis untuk mempraktekkan formulasi sexing dalam produksi semen beku.
Keuntungan dari penggunaan teknologi inseminasi buatan dalam produksi ternak dibandingkan dengan kawin alam, yakni memperbaiki kualitas genetik ternak, lebih efisiensi, menghindari inbreeding, dan mengurangi resiko penyebaran penyakit reproduksi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Pembelajaran teknologi dari Indonesia akan digunakan untuk meningkatkan produksi peternakan di Palestina sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Pelatihan tersebut dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari-Malang, yang merupakan salah satu UPT dibawah koordinasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mulai pada 3-11 Maret 2015. Target pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas Palestina melalui transfer teknologi inseminasi buatan dari Indonesia.
Sementara itu Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemntan Syukur Iwantoro menyampaikan bahwa ini merupakan kemajuan bagi Indonesia, bahwa teknologi di bidang peternakan yakni inseminasi buatan telah maju dan diakui secara internasional.
Selain Palestina, negara-negara yang pernah dilatih di Indonesia diantaranya Kamboja, Myanmar, Malaysia, Thailand, Mongolia, Filipina, Afganistan, Kyrgyztan, Kazakhstan, Papua Nugini, Fiji, Timor Leste, Sudan, Kenya, Zimbabwe, Yaman, Srilanka, India, dan Bangladesh.
Pelatihan untuk kesepuluh petugas Palestina kali ini didanai melalui kerjasama dengan JICA.
Pengembangan teknologi inseminasi buatan di Indonesia dimulai sejak tahun 1976 dengan dibangunnya Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang-Jawa Barat, yang disusul dengan pembangunan BBIB Sigosari-Malang pada tahun 1982.
"Teknologi inseminasi buatan di Indonesia maju pesat, dengan dicapainya swasembada semen beku pada tahun 2012 Selanjutnya pada tahun 2013, Indonesia telah berhasil mencapai swasembada Bull (pejantan unggul)," katanya.
Kemajuan teknologi inseminasi buatan lainnya yang dimiliki Indonesia adalah teknologi sexing.Teknologi sexing semen beku tersebut, dapat menentukan jenis kelamin kelahiran ternak sesuai dengan kebutuhan peternak.
Teknologi sexing tersebut juga telah diakui oleh internasional dengan diundangnya Indonesia oleh instansi di Jepang dan Perancis untuk mempraktekkan formulasi sexing dalam produksi semen beku.
Keuntungan dari penggunaan teknologi inseminasi buatan dalam produksi ternak dibandingkan dengan kawin alam, yakni memperbaiki kualitas genetik ternak, lebih efisiensi, menghindari inbreeding, dan mengurangi resiko penyebaran penyakit reproduksi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015