Cibinong, Bogor, (Antaranews Bogor) - Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor Yatirun mengakui harga gas elpiji tiga kilogram mencapai Rp20.000 per tabung.
"Memang benar ada kelangkaan gas elpiji tiga kilogram dan harganya sampai tembus Rp20.000 per tabung," kata Yatirun di Cibinong, Senin.
Ia mengatakan, pada Minggu pihaknya sudah melakukan sidak di beberapa agen, pangkalan, restoran, industri, dan ternyata ada pelanggaran yang dilakukan pihak restoran dan industri.
"Kami sudah memberikan tindakan tegas dan memberikan peringatan agar tidak menggunakan tabung gas tiga kilogram," katanya.
"Karena gas tiga kilogram itu untuk masyarakat dan usaha bermodal di bawah Rp50 juta," katanya.
Ia mengakui memang saat ini terjadi kekurangan pasokan gas elpiji tiga kilogram akibat banjir dan infrastruktur rusak. Biasanya Kabupaten Bogor dan Kota Bogor mendapatkan jatah stok gas elpiji sampai 4.400.000 tabung per bulan. Namun jatah stok tersebut 30 persen diambil oleh Kota Bogor dan pengiramanya tepat waktu.
"Tetapi sejak terjadi banjir di Jakarat pusat pendistribusian gas mengalami gangguan teknis pengiriman," katanya.
Ia mengatakan Disperindag sudah berkoordinasi dengan Migas dan pemerintah pusat untuk mengatasi langkanya gas elpiji tiga kilogram di Kabupaten Bogor. Dengan cara meminta tambahan kuota sebanyak 15.000 tabung untuk Kabupaten Bogor.
"Semoga saja permohonan itu dikabulkan agar harga gas elpiji tidak merangka naik hingga temus di angka penjualan Rp20.000 per tabung," katanya.
Ia menjelaskan sebenarnya harga gas elpiji di tingkat agen hanya Rp14.250 per tabung sampai ke pangkalan Rp16.000 per tabung. Tetapi akibat langkanya barang pangkalan dan warung menaikkan harga sampai Rp20.000 per tabung.
"Kapasitas kami hanya di agen dan pangkalan. Jika ada kenaikan harga di dua tempat tersebut Disperidag akan memberikan saksi tegas,"k atanya.
Ia menjamin jika ada agen dan pangkalan menaikkan harga akan dibekukan izin usahanya.
"Jika ada agen dan pangkalan nakal, kami persilahkan membuat laporan langsung agar bisa ditindak cepat," katanya.
Sementara itu, Lilis warga Kecamatan Kemang merasa keberatan gas elpiji di jual Rp20.000 per tabung. Hari ini saja ketika ingin membeli gas tiga kilogram tidak ada di warung dan pangkalan.
"Benar-benar, sekarang sulit sekali mendapatkan gas 3 kilogram," kata lilis.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Memang benar ada kelangkaan gas elpiji tiga kilogram dan harganya sampai tembus Rp20.000 per tabung," kata Yatirun di Cibinong, Senin.
Ia mengatakan, pada Minggu pihaknya sudah melakukan sidak di beberapa agen, pangkalan, restoran, industri, dan ternyata ada pelanggaran yang dilakukan pihak restoran dan industri.
"Kami sudah memberikan tindakan tegas dan memberikan peringatan agar tidak menggunakan tabung gas tiga kilogram," katanya.
"Karena gas tiga kilogram itu untuk masyarakat dan usaha bermodal di bawah Rp50 juta," katanya.
Ia mengakui memang saat ini terjadi kekurangan pasokan gas elpiji tiga kilogram akibat banjir dan infrastruktur rusak. Biasanya Kabupaten Bogor dan Kota Bogor mendapatkan jatah stok gas elpiji sampai 4.400.000 tabung per bulan. Namun jatah stok tersebut 30 persen diambil oleh Kota Bogor dan pengiramanya tepat waktu.
"Tetapi sejak terjadi banjir di Jakarat pusat pendistribusian gas mengalami gangguan teknis pengiriman," katanya.
Ia mengatakan Disperindag sudah berkoordinasi dengan Migas dan pemerintah pusat untuk mengatasi langkanya gas elpiji tiga kilogram di Kabupaten Bogor. Dengan cara meminta tambahan kuota sebanyak 15.000 tabung untuk Kabupaten Bogor.
"Semoga saja permohonan itu dikabulkan agar harga gas elpiji tidak merangka naik hingga temus di angka penjualan Rp20.000 per tabung," katanya.
Ia menjelaskan sebenarnya harga gas elpiji di tingkat agen hanya Rp14.250 per tabung sampai ke pangkalan Rp16.000 per tabung. Tetapi akibat langkanya barang pangkalan dan warung menaikkan harga sampai Rp20.000 per tabung.
"Kapasitas kami hanya di agen dan pangkalan. Jika ada kenaikan harga di dua tempat tersebut Disperidag akan memberikan saksi tegas,"k atanya.
Ia menjamin jika ada agen dan pangkalan menaikkan harga akan dibekukan izin usahanya.
"Jika ada agen dan pangkalan nakal, kami persilahkan membuat laporan langsung agar bisa ditindak cepat," katanya.
Sementara itu, Lilis warga Kecamatan Kemang merasa keberatan gas elpiji di jual Rp20.000 per tabung. Hari ini saja ketika ingin membeli gas tiga kilogram tidak ada di warung dan pangkalan.
"Benar-benar, sekarang sulit sekali mendapatkan gas 3 kilogram," kata lilis.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015