Sukabumi, 22/3 (ANTARA) - Harga gabah di Kabupaten Sukabumi memasuki panen raya anjlok sehingga petani mengeluh karena harga gabah kering yang awalnya mencapai Rp5 ribu/kg saat ini paling tinggi hanya Rp4 ribu/kg.
"Harga gabah kering biasanya mencapai Rp5 ribu/kg tetapi saat ini paling tinggi hanya Rp4 ribu/liter," kata Edah (47), petani di Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, kepada wartawan, Kamis.
Menurutnya, penurunan harga gabah ini cukup memberatkan para petani, apalagi ada rencana akan naiknya harga bahan bakar minyak pada April mendatang, sehingga dipastikan ongkos atau biaya bertani akan bertambah besar.
Lebih lanjut, turunnya harga gabah kering ini disebabkan oleh panen raya yang serentak baik di Kota maupun Kabupaten Sukabumi, sehingga dengan banyaknya pasokan gabah kering menyebabkan harga gabah menjadi turun.
"Harga gabah saat ini hanya dihargai oleh tengkulak Rp3.700/kg sampai Rp4 ribu/kg dengan alasan banyaknya pasokan, sehingga keuntungan pun sangat minim bahkan bisa dikatakan rugi," tambahnya.
Petani lainnya, Santi (34) mengatakan, turunnya harga gabah tidak memengaruhi upahnya.
Ia mengaku, diupah Rp30 ribu untuk satu kuintal gabah yang dipanen. Setiap panen, ia bisa mengumpulkan paling banyak empat kuintal gabah.
Sementara, pengepul gabah di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Ramdhani menambahkan, bahwa benar harga gabah kering ditingkat petani anjlok karena banyaknya pasokan gabah. Panen kali ini terjadi berbarengan di beberapa desa penghasil gabah.
"Sehari ini saja saya bisa menerima gabah mencapai tiga ton, biasanya jika bukan panen raya pasokan gabah tidak sampai 3 ton setiap harinya," tambah Ramdhani.
Dikatakannya, harga beras saat ini untuk kualitas menengah harganya Rp7.600/kg sampai Rp7.800/kg. "Harga beras belakangan ini memang turun karena banyaknya pasokan gabah dan beras," katanya.
Aditya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Harga gabah kering biasanya mencapai Rp5 ribu/kg tetapi saat ini paling tinggi hanya Rp4 ribu/liter," kata Edah (47), petani di Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, kepada wartawan, Kamis.
Menurutnya, penurunan harga gabah ini cukup memberatkan para petani, apalagi ada rencana akan naiknya harga bahan bakar minyak pada April mendatang, sehingga dipastikan ongkos atau biaya bertani akan bertambah besar.
Lebih lanjut, turunnya harga gabah kering ini disebabkan oleh panen raya yang serentak baik di Kota maupun Kabupaten Sukabumi, sehingga dengan banyaknya pasokan gabah kering menyebabkan harga gabah menjadi turun.
"Harga gabah saat ini hanya dihargai oleh tengkulak Rp3.700/kg sampai Rp4 ribu/kg dengan alasan banyaknya pasokan, sehingga keuntungan pun sangat minim bahkan bisa dikatakan rugi," tambahnya.
Petani lainnya, Santi (34) mengatakan, turunnya harga gabah tidak memengaruhi upahnya.
Ia mengaku, diupah Rp30 ribu untuk satu kuintal gabah yang dipanen. Setiap panen, ia bisa mengumpulkan paling banyak empat kuintal gabah.
Sementara, pengepul gabah di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Ramdhani menambahkan, bahwa benar harga gabah kering ditingkat petani anjlok karena banyaknya pasokan gabah. Panen kali ini terjadi berbarengan di beberapa desa penghasil gabah.
"Sehari ini saja saya bisa menerima gabah mencapai tiga ton, biasanya jika bukan panen raya pasokan gabah tidak sampai 3 ton setiap harinya," tambah Ramdhani.
Dikatakannya, harga beras saat ini untuk kualitas menengah harganya Rp7.600/kg sampai Rp7.800/kg. "Harga beras belakangan ini memang turun karena banyaknya pasokan gabah dan beras," katanya.
Aditya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012