Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyoroti tingginya angka penularan atau penyebaran virus corona dari klaster industri.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat Fitra Hergyana di Karawang, Senin, mengatakan penambahan pasien yang dirawat di rumah sakit membludak karena ditemukan klaster baru di kawasan industri.

"Tingginya angka penularan di kawasan industri menjadi sorotan Gugus Tugas dan aparat gabungan," kata dia.

Baca juga: 217 pegawai Pemkab Karawang ikuti tes swab
Baca juga: Industri di Karawang diingatkan agar lebih waspadai penularan COVID-19

Ia menyampaikan yang terjadi di Karawang saat ini banyak dari klaster industri. Dari beberapa kasus, karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19 berasal dari Karawang, Bekasi, Purwakarta dan Jakarta.

"Jadi hanya klaster-nya ada di Karawang, yakni lokasi pabrik," kata Fitra.

Atas hal tersebut pihaknya mengimbau agar para pelaku usaha atau pengelola industri wajib berkoordinasi dengan tim Dinas Kesehatan, atau Puskesmas terdekat jika karyawannya diketahui positif, saat tes usap mandiri.

"Itu disampaikan karena dari beberapa kasus, pihak perusahaan langsung membawa karyawan yang positif ke rumah sakit, tanpa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan," katanya.

Baca juga: Karawang berstatus zona merah COVID-19

Sementara itulah, pada Senin ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang mencatat terjadi penambahan 38 orang yang terkonfirmasi positif.

Untuk jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 mencapai 684 orang. Terdiri atas 187 orang yang masih dirawat, 475 orang telah dinyatakan sembuh dan 22 orang meninggal dunia. 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020