Jakarta, (Antaranews Bogor) - PT Antang Gunung Meratus (AGM) yang merupakan anak perusahaan PT Baramulti Suksessarana untuk mengembangkan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berbasis lingkungan.

"CSR merupakan komitmen dari bisnis untuk berkontribusi bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup sehingga berdampak baik bagi kehidupan sosial," kata Deputi Eksternal Affair PT Antang Gunung Meratus (AGM), Budi Karya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Selain menggandeng IPB, AGM juga bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat, WWF dan Pemkab Tapin untuk merancang pembangunan Kawasan Ekowisata Bekantan seluas 90 hektar.

Kegiatan CSR lingkungan berupa kampanye, pemberian bantuan pendidikan maupun pelatihan, penanaman pohon, pembuatan ruang terbuka hijau maupun taman, penghematan sumber daya alam, pengajaran hingga pengaplikasian daur ulang serta penggunaan kembali produk-produknya.

"Dalam merancang pembangunan Kawasan Ekowisata Bekantan tersebut, terlebih dahulu tim yang dipimpin oleh Prof Dr.Hadi S. Alikodra yang dibantu oleh pakar bekantan Prof M. Arief Soendjoto telah membuat Penelitian yang dilakukan diwilayah Rawa Gelam yang sekitar kanal PT. AGM yang merupakan habitatnya bekantan," ujarnya.

Bekantan-bekantan yang hidup di Rawa Gelam memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki bekantan yang hidup di wilayah lain di Kalsel. Keunikan itu terletak pada bagian wajahnya. Bekantan di Rawa Gelam berhidung merah, mancung dan bangir, ini tidak terjadi pada bekantan di tempat lain.

Sementara itu, Assisten 1 Bidang Pemerintahan Dan Kesra Pemkab Tapin, Muhammad Yunus, mengungkapkan bahwa Pemkab Tapin mendukung penuh kegiatan pembagunan kawasan ekowisata tersebut dengan mengkoordinasikan dinas-dinas terkait seperti pertanian, peternakan, kesehatan, kehutanan, dan KLBH.

"Nantinya kami juga akan melibatkan pemberdayaan masyarakat sekitar untuk dapat menjual berbagai macam produk lokal nantinya di ekowisata tersebut," ujarnya.

Yunus memberikan apresiasi rencana pembuatan ekowisata yang dilakukan oleh PT. AGM, karena hal ini menunjukan kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitarnya. Ekowisata ini direncanakan dibuka untuk umum pada 2016.

Sebuah gedung kantor sedang dibangun di lokasi untuk pengurus dan menara pantau untuk para pengunjung melihat bekantan yang bergelayutan di pepohonan. Pengunjung akan menempuh jalur darat, lalu berperahu menyusuri Sungai Muning.

Untuk menuju kawasan ekowisata ini bisa melalui kantor PT AGM, dari Banjarmasin menuju arah Tapin dan berhenti di KM 101 melalui jalur darat. pengunjung harus menggunakan transportasi umum di sini. Jaraknya sekitar 2 jam dari Bandara Samsudin Noor Banjarmasin.

Kemudian untuk melihat bekantan pengunjung harus menyusuri Sungai Muning dari Pelabuhan Lok Buntar dengan perahu klotok sekitar 1 jam. Pelabuhan Lok Buntar adalah pelabuhan singgah sebelum batu bara diangkut ke kapal-kapal tongkang. 

Pewarta: Oleh Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015