Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto menilai tim bulu tangkis Indonesia, terutama tim putra, berpeluang besar meraih gelar juara dalam ajang Piala Thomas-Uber 2020 yang ditunda pelaksanaannya hingga 2021.

Seperti diketahui, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah memutuskan untuk menggeser waktu penyelenggaraan Piala Thomas-Uber 2020 yang awalnya dijadwalkan pada 3-11 Oktober 2020 di Aarhus, Denmark, menjadi tahun depan.

Baca juga: Indonesia akhirnya mundur dari Piala Thoms & Uber 2020

“Dengan diundurnya Piala Thomas-Uber 2020 ke 2021, maka Indonesia berpeluang untuk ikut serta tahun depan. Sebagai unggulan pertama di tim putra, Indonesia masih berpeluang besar untuk memenangkan Piala Thomas,” kata Budi dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Sekjen PBSI: Caketum harus kantongi sedikitnya 10 dukungan Pengprov

Meski demikian, dia mengatakan sampai dengan saat ini masih belum ada kepastian mengenai tanggal pelaksanaan Piala Thomas-Uber tahun depan. Jika digelar sesudah Olimpiade Takyo, sambung dia, maka tim Indonesia bisa fokus untuk Olimpiade terlebih dahulu.

“Untuk sementara ini, baru ada informasi bahwa Piala Thomas-Uber 2020 ditunda hingga 2021, tapi belum ditentukan tanggalnya. Kalau Piala Thomas-Uber digelar setelah Olimpiade, berarti kita bisa fokus satu-satu, ke Olimpiade dulu, kemudian baru ke Thomas-Uber,” ujar Budi.

Baca juga: Dukungan untuk Moeldoko menJadi Ketum PBSI Terus Mengalir

Selain Thomas-Uber, BWF juga membatalkan turnamen Denmark Masters 2020 yang rencananya diadakan pada 20-25 Oktober 2020. Namun, Denmark Open 2020 akan tetap berlangsung sesuai jadwal, yakni pada 13-18 Oktober 2020 di Odense, Denmark.

“Walaupun Denmark Open 2020 tetap digelar, Indonesia tidak akan mengirimkan perwakilan, karena para pemain masih belum terlalu yakin dengan jaminan kesehatan dan keselamatan mereka,” tutur Budi.

Baca juga: PB Jaya Raya Mendukung Moeldoko Pimpin PBSI

Lebih lanjut, dia mengungkapkan tim Indonesia akan kembali bertanding dalam kejuaraan seri Asia yang kemungkinan digelar mulai November 2020 di Thailand.

“Setelah diskusi dengan para pemain, mereka tidak keberatan tampil di kejuaraan seri Asia, karena Thailand lebih dekat dengan Indonesia, sehingga waktu perjalanan lebih pendek. Selain itu, dari segi jaminan keselamatan pemain, mekanisme dan prosedur yang dilakukan Thailand jauh lebih baik dan komprehensif,” ungkap Budi.

Pewarta: Rr. Cornea Khairany

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020