Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat seiring respons positif pasar terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo terkait kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Rupiah Senin sore ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.880 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.890 per dolar AS.

"Hari ini pasar sudah mendapat jawaban positif dari Presiden Jokowi dalam sidang kabinet di Istana Merdeka, yang pada intinya kepala daerah jangan terburu-buru dalam memutuskan menutup wilayahnya untuk mencegah penyebaran COVID-19," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.

Ibrahim menuturkan sepertinya investor masih memilih "wait and see" dan menunggu dampak nyata dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Baca juga: Harga emas jatuh lagi karena ambil untung dan kurangnya stimulus lebih lanjut

"Sembari menunggu dampak tersebut, investor memilih menahan diri. Pelaku pasar, terutama asing, masih akan memantau sejauh mana PSBB di Jakarta mempengaruhi kinerja perekonomian nasional. Sebab, Jakarta adalah pemain kunci, penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia," kata Ibrahim.

Dari eksternal, pasar juga menunggu pertemuan bank sentral AS The Federal Reserve pada tengah pekan ini dimana pelonggaran moneter lebih lanjut diharapkan secara luas.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.855 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.855 per dolar AS hingga Rp14.930 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.974 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.979 per dolar AS.
 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020