Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengatakan di daerahnya saat ini masih kekurangan lapangan pekerjaan atau belum mampu menampung seluruhh angkatan kerja setiap tahunnya.

"Jumlah angkatan kerja lebih banyak dibandingkan ketersediaan lowongan pekerjaan yang akhirnya banyak terjadi pengangguran," kata Aher panggilan akrabnya saat peletakan batu pertama DPD PKS Kota Sukabumi di Sukabumi, Minggu.

Menurutnya, jika dibandingkan dengan beberapa negara Asia seperti Korea Selatan, Tiongkok atau Singapura lapangan pekerjaan masih terbuka lebar, bahkan dari informasi yang diterimanya pertumbungan pengusaha di Tiongkok sudah mencapai 14 pesen, Singapura 8,5 persen dan Korsel 10 persen.

Ini berbanding terbalik dengan kondisi pertumbuhan pengusaha baru di Jabar yang baru mencapai 1,2 persen. Bahkan, di negara itu perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja karena angkatan kerjanya lebih memilih menjadi pengusaha dibandingkan hanya sebatas sebagai pekerja saja.

"Dengan minimnya tenaga kerja ini negara-negara itu banyak mencari pegawai dari luar negeri salah satunya dari Indonesia. Dan kami saat ini sedang berusaha mencontoh negara-negara itu dalam mencetak pengusaha baru atau muda," tambahnya.

Ia mengatakan pihaknya juga sudah mempunyai progam dalam jangka waktu lima tahun ke depan dalam pengentasan pengangguran seperti mencetak 100 ribu wirausahawan atau pengusaha muda yang bergerak di berbagai bidang baik UKM, industri, pertanian, pertenakan maupun budidaya ikan.

Dengan semakin banyaknya pengusaha muda maka lowongan pekerjaan akan bertambah lebar dan pihaknya meyakini jika kaum muda mempunyai jiwa wirausaha maka akan mempercepat pengurangan jumlah penganguran. Dalam menjalankan progamnya ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

"Kedua lembaga ini, akan membantu kami untuk memberikan semangat kepada angkatan kerja untuk bisa berwirausaha sendiri khususnya dalam membentuk mental pengusaha," kata politisi PKS ini.

Aher menambahkan dalam memberikan bantuan tidak perlu menggelontorkan anggaran yang besar karena bisa saja menjadi mubazir karena jika mentalnya belum terbentuk sebagai wirausahawan, seberapa besar bantuan yang diberikan tidak akan berguna. Selain itu, pengetahuan dalam managemen usaha pun terus digenjot.

"Pada 2014 kami sudah berhasil mencetak 10 ribu wirausahawan baru salah satu target kami adalah mencetak sebanyaknya pengusaha muda khususnya di Kabupaten Sukabumi yang memiliki sumber daya alam melimpah," tambahnya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015