Bekasi, (Antaranews Bogor) - Sejumlah pedagang di pasar tradisonal Kota Bekasi, Jawa Barat, menaikan harga jual telur ayam akibat pengaruh musim hujan di daerah penghasil.

"Saya biasa jual Rp20 ribu per kilogram, tapi sekarang naik jadi Rp24 ribu per kilogram karena dari sananya juga naik," kata Daryono (30) pedagang telur di Pasar Baru, Kamis.

Menurut dia, kenaikan harga dari distributor itu telah berlangsung sejak dua pekan lalu.

"Hujan terus, harga dari agen jadi tinggi, sementara permintaan terus naik. Belum lagi nanti ada Imlek, pasti naik lagi," katanya.

Hal serupa terjadi di Pasar Kranji, Kecamatan Bekasi Barat.

"Naiknya sekitar Rp3 ribu dari harga sebelumnya Rp19 ribu per kilogram," kata Mamo (29) pedagang di Pasar Kranji.

Menurutnya, kenaikan harga telur sudah terjadi di tingkat agen karena faktor cuaca.

"Saat musim hujan seperti saat ini produksi ternak telur biasanya menurun," katanya.

Menurut dia, harga telur ayam yang semula Rp19 ribu per kilogram, naik menjadi Rp21 ribu per kilogram dan selanjutnya bertahan di kisaran Rp22 ribu per kilogram hingga awal Januari 2015.

Namun demikian, kata dia, kenaikan harga itu tidak mengakibatkan pembeli sepi, karena telur masih menjadi asalah satu kebutuhan pokok masyarakat.

"Yang belinya masih ada walaupun harga naik. Biasanya tukang nasi goreng keliling sama warung makan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015