Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Produksi dari hasil budi daya udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan dua perusahaan tambak setempat mampu menembus pasar Jepang.
"Kami mempunyai dua pusat tambak budi daya udang vaname, di Kecamatan Surade dan Kecamatan Ciwaru yang produksinya langsung diekspor ke Jepang dan dijual ke pasar modern lainnya di Indonesia," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikan (DKP) Kabupaten Sukabumi Abdul Kodir kepada Antara di Sukabumi, Sabtu.
Menurutnya, luas lahan yang digunakan untuk produksi pembesaran udang vaname itu mencapai 70 hektare dengan rincian 50 hektare di Kecamatan Surade dan 20 hektare di Kecamatan Ciwaru. Untuk sekali panen, setiap hektarenya mampu menghasilkan 6 ton yang dipilah sesuai pasaran ekspor dan untuk dalam negeri.
Udang vaname mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, bahkan rencananya pemkab memperluas lahan budi daya karena Kabupaten Sukabumi memiliki potensi air payau yang mencukupi.
Namun, diakuinya untuk budi daya udang ini perlu disiplin ilmu yang memadai ditambah biaya yang cukup besar.
"Tidak menutup kemungkinan kami akan bekerja sama dengan pihak ketiga atau investor untuk mengembangkan budi daya udang yang memiliki nilai ekonomi tinggi ini," tambahnya.
Di sisi lain, Kabupaten Sukabumi yang memiliki garis pantai sepanjang 117 km, juga dimanfaatkan untuk budi daya pembesaran lobster dan rumput laut.
Selain itu, saat ini sudah ada investor yang menanamkan modalnya untuk pembesaran sidat.
Dengan luasnya garis pantai diharapkan produksi ikan laut segar setiap tahunnya meningkat dan tidak hanya mengandalkan dari hasil tangkapan nelayan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015