Bogor, (Antaranews Bogor) - Realisasi pembangunan optimalisasi Terminal Baranangsiang masih menuai jalan buntu, dan karena itu Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, merevisi ulang rancangannya.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Jumat, mengatakan revisi rancangan yang dilakukan adalah fokus pada fasilitas penunjang, sehingga tidak mendominasi fasilitas utamannya.
"Permintaan Kota Bogor dari dulu sama, fasilitas penunjang jangan dominan, kajian teknis harus jelas, apa akan menimbulkan kemacetan atau tidak, itu yang paling utama," kata Bima.
Selain dua poin tersebut, kata dia, Pemerintah Kota Bogor juga fokus rencana pembangunan optimalisasi Terminal Baranangsiang agar dapat mengakomodir warga sekitar.
Ia mengatakan untuk mewujudkan poin-poin revisi tersebut, Pemerintah Kota Bogor akan segera membentuk tim ahli bangunan yang bertugas memberikan rekomendasi agar rencana tersebut dapat berjalan.
"Ini akan dikaji lagi oleh tim ahli bangunan. Kita ingin tiga poin tadi dijalankan oleh pihak ketiga," katanya.
Menurut Bima, belum terealisasinya pembangunan optimalisasi Terminal Baranangsiang karena belum adanya pencapaian kesepakatan terkait pembangunan "underpass" menuju terminal.
"Underpass ini diperlukan tidak hanya untuk keperluan terminal, akan ada pusat transportasi disana harus didukung agar tidak menimbulkan kebangkitan arus lalu lintas," ujarnya.
Ia mengatakan, terkait rencana pembangunan "underpass" menuju terminal, PT PGI selaku pihak ketiga menyepakati untuk membuat DED-nya.
"Karena ini membutuhkan dana yang besar hingga miliaran. Kita sudah membicarakan ini untuk membinta bantuan dari Jakarta," ujar Bima.
Ia menambahkan, dana bantuan dari Pemerintah DKI Jakarta sebesar Rp100 miliar dalam program daerah mitra akan digunakan juga untuk membangun sarana penunjang di Terminal Baranangsiang yang akan menjadi pusat transportasi di Kota Bogor.
Sementara itu, secara terpisah, Firman selaku Sekretaris Perusahaan PT Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI) mengatakan, pihaknya sudah membahas soal revisi rancangan dengan DLLAJ Kota Bogor.
Menurutnya, dalam pembahasan yang dilakukan Kamis (8/1) kemarin, pihaknya mempertanyakan apakah revisi rancangan yang sudah disampaikan sebagai bentuk pemenuhan apa yang diinginkan oleh Pemerintah Kota Bogor disetujui atau tidak.
Ia mengatakan, seluruh permintaan perubahan rancangan yang diinginkan oleh Pemerintah Kota Bogor sudah dipenuhi oleh pihaknya, diantaranya permintaan ketinggian bangunan dari awalnya 82 meter menjadi 66 meter.
Permintaan lainnya, memperluas area Terminal Baranangsiang dari 9.600 meter persegi menjadi 16.000 meter persegi, serta merombak total rancangan optimalisasi terminal.
"Sudah dua tahun lebih rencana optimalisasi terminal ini tertunda. Kami sudah berupaya memenuhi seluruh permintaan Pemerintah Kota Bogor," kata Firman. ***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015