Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Kepolisian Resor Sukabumi Kota, Jawa Barat, menangkap seorang anggota intelijen gadungan yang mengaku berpangkat Bigradir Satu Polisi bertugas di Polsek Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
"Penangkapan ini setelah adanya laporan palsu yang dilakukan oleh tersangka yang diketahui bernama Lutfi (23) warga Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi yang mengaku telah kehilangan motor milik rekannya," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Diki Budiman kepada Antara di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, setelah dilakukan penyelidikan dan ada kejanggalan terhadap laporan tersangka, pihaknya kemudian mengembangkan dan terungkap ternyata, remaja ini merupakan anggota intelejen gadungan yang merupakan pelaku penggelapan motor dan dua unit telepon genggam milik korbannya yang tidak lain adalah pacarnya.
Dari pengakuan tersangka yang merupakan warga Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi ini menjadi anggota intelejen gadungan dengan tujuan untuk menggaet wanita yang ingin dipacari dan ditipunya. Dengan caranya ini korban berhasil diperdayai bahkan hingga dipacari, parahnya lagi harta benda pacarnya itu dicuri
Dari tangan tersangka kami juga menyita barang bukti pistol mainan yang ternyata senjata tajam, baju seragam polisi dan rompi polisi. "Kami menjerat tersangka dengan Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Hingga saat ini kami masih memeriksa tersangka, karena pengakuannya sering beubah-ubah," tambahnya.
Sementara, tersangka Lutfi mengaku mendapatkan seragam polisi itu mengambil dari Polsek Gunungguruh, karena pernah bekerja jadi petugas kebersihan di polsek itu. Dan selama ini, ia berproesi sebagai sopir angkutan umum jurusan Cikembang-Lembursitu. Dengan menggunakan pakaian dinas kepolisian ini Lutfi berhasil mengelabui korbannya untuk dijadikan pacarnya.
"Saya menggunakan seragam ini hanya untuk memperdayai wanita yang saya cintai, karena jika mengaku sebagai sopir sudah pasti ditolak. Namun, karena gelap mata saya gelapkan motor dan HP milik pacar saya dan mengaku motor itu dicuri orang dengan membuat laporan palsu kepada pihak kepolisian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Penangkapan ini setelah adanya laporan palsu yang dilakukan oleh tersangka yang diketahui bernama Lutfi (23) warga Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi yang mengaku telah kehilangan motor milik rekannya," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Diki Budiman kepada Antara di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, setelah dilakukan penyelidikan dan ada kejanggalan terhadap laporan tersangka, pihaknya kemudian mengembangkan dan terungkap ternyata, remaja ini merupakan anggota intelejen gadungan yang merupakan pelaku penggelapan motor dan dua unit telepon genggam milik korbannya yang tidak lain adalah pacarnya.
Dari pengakuan tersangka yang merupakan warga Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi ini menjadi anggota intelejen gadungan dengan tujuan untuk menggaet wanita yang ingin dipacari dan ditipunya. Dengan caranya ini korban berhasil diperdayai bahkan hingga dipacari, parahnya lagi harta benda pacarnya itu dicuri
Dari tangan tersangka kami juga menyita barang bukti pistol mainan yang ternyata senjata tajam, baju seragam polisi dan rompi polisi. "Kami menjerat tersangka dengan Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Hingga saat ini kami masih memeriksa tersangka, karena pengakuannya sering beubah-ubah," tambahnya.
Sementara, tersangka Lutfi mengaku mendapatkan seragam polisi itu mengambil dari Polsek Gunungguruh, karena pernah bekerja jadi petugas kebersihan di polsek itu. Dan selama ini, ia berproesi sebagai sopir angkutan umum jurusan Cikembang-Lembursitu. Dengan menggunakan pakaian dinas kepolisian ini Lutfi berhasil mengelabui korbannya untuk dijadikan pacarnya.
"Saya menggunakan seragam ini hanya untuk memperdayai wanita yang saya cintai, karena jika mengaku sebagai sopir sudah pasti ditolak. Namun, karena gelap mata saya gelapkan motor dan HP milik pacar saya dan mengaku motor itu dicuri orang dengan membuat laporan palsu kepada pihak kepolisian," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014