Cikarang, (Antaranews Bogor) - Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tengah mengupayakan penghapusan sistem shift belajar mengajar siswa dengan memperbanyak jumlah ruang kelas baru (RKB).

"Pada 2015 nanti kita akan fokus dulu pada penambahan ruang kelas baru (RKB) bagi jenjang SMP," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Daris di Cikarang, Rabu.

Menurut dia, prioritas penambahan RKB pada jenjang pendidikan SMP dikarenakan tingginya keluhan masyarakat terkait tidak maksimalnya kegiatan belajar mengajar melalui sistem shift.

"Karena kekurangan kelas, maka banyak sekolah di Kabupaten Bekasi menggunakan sistem shift," ujarnya.

Menurut dia, Komisi D DPRD Kabupaten Bekasi yang membidangi pendidikan di wilayah setempat sudah sepakat untuk mengalokasikan dana pendidikan pada proses fisik.

"Yang kita ketahui yang dibutuhkan masyarakat itu penambahan RKB, khususnya SMP. Kita lihat di lapangan banyak SMP menggunakan shift," katanya.

Menurutnya, belajar menggunakan shift sangat tidak efektif karena kapasitas di setiap kelasnya telah melampaui batas, yakni di atas 50 murid.

"Jadi, ruang kelas yang kelebihan siswa dipaksa mengulur jam belajarnya dari seharusnya pagi hari, menjadi siang hari," katanya.

Untuk merealisasikannya proyek RKB, kata Daris, pihaknya akan memangkas beberapa anggaran yang kurang efektif untuk dialokasikan pada anggaran pembangunan RKB.

"Anggaran dari workshop dan bimtek agar dipangkas untuk pembangunan fisik," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan memperketat fungsi pengawasan terhadap pembangunan sekolah, agar pembangunannya sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014