Bogor, (Antaranews Bogor) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengemukakan, Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajaran untuk meninggalkan mental priyayi dan menggantinya menjadi mental melayani masyarakat untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.

"Berikan pelayanan birokrasi yang cepat, akurat dan murah. Tinggalkan mental priyayi jadilah mental melayani," kata Bima saat membacakan sambutan Presiden Joko Widodo dalam upacara peringatan HUT KORPRI ke-43 tingkat Kota Bogor di GOR Padjajaran, Senin.

Bima sebagai pimpinan upacara membacakan pesan Presiden Joko Widodo yang mengingatkan anggota KORPRI bisa menjadi guru dan teladan perubahan bagi seluruh masyarakat.

Anggota KORPRI juga diingatkan untuk memahami penataan birokrasi yang bersih dan mampu melayani masyarakat lebih cepat, percepatan kerja KORPRI agar lebih gigih, cerdas dan inovatif serta tanggap.

"Pegang teguh Panca Prasetya KORPRI agar semakin berkualitas dan dapat dibanggakan. Perkuat koordinasi, tinggalkan ego sektoral dan kedaerahan. KORPRI mampu memberikan pelayanan sebagai organisasi yang mewadahi PNS," kata Bima.

Pada peringatan HUT KORPRI secara khusus Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengucapkan terima kasih kepada PNS yang telah mendukung berjalannya gerakan satu hari tanpa kendaraan pribadi yang diberlakukan setiap hari Senin di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.

"Terima kasih atas dukungannya tentu ini tidak mudah menyesuaikan dengan kebiasaan baru, semua dilakukan untuk membangun budaya dan sistem dari masa ke masa, agar kita kembali membudayakan naik angkutan umum atau menggunakan sepeda," kata Bima.

Gerakan satu hari tanpa kendaraan pribadi telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bogor sejak Senin (24/11) minggu lalu. Sejumlah pejabat daerah dan pegawai di lingkungan pemerintah memanfaatkan sarana angkutan umum serta sepeda untuk berangkat bekerja.

Tujuan gerakan ini selain untuk menumbuhkan budaya untuk naik angkot di masyarakat, mengurangi polusi, mencegah kemacetan serta upaya menanggulangi dampak kenaikan harga BBM.

Menurut Bima, pada hari pertama melaksanakan gerakan tersebut dapat dirasakan berkurangnya jumlah mobilitas kendaraan di Kota Bogor, begitu pula di hari kedua pelaksanaan.

"Secara pribadi saya merasakan, jalannya itu sedikit sepi dibanding hari-hari Senin biasanya. Begitu juga hari ini, entah kalau yang lain merasakan hal itu. Karena itu kenapa kita pilih hari Senin, karena tingkat kepadatan aktivitas masyarakat sangat tinggi, makanya kita canangkan gerakan ini setiap Senin," kata Bima.

Peringatan HUT KORPRI ke-43 tingkat Kota Bogor diikuti ribuan PNS dari sejumlah instansi pemerintahan. Selain diperingatan dengan upacara bendera, juga diisi dengan pelepasan Kontingen PORPEMDA ke-10 serta penyerahan penghargaan kepada sejumlah pegawai dengan pengabdian diri terbaik.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014