Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) baru membuka dua dari empat kebun raya yang dikelolanya yakni Kebun Raya Bogor di Kota Bogor dan Kebun Raya Cibodas di Kabupaten Bogor, pada situasi pendemi COVID-19 saat ini.
"Dua kebun raya lainnya yakni Kebun Raya Purwodadi di Pasuruan dan Kebun Raya Bedugul di Bali, belum dibuka," kata Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), R Hendrian, di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Kamis.
Menurut Hendrian, Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas dibuka kembali, setelah pengelola kebun raya menyiapkan konsep-konsep penerapan protokol kesehatan dan mengusulkannya kepada pemerintah daerah setempat.
Baca juga: Kebon Raya Bogor dibuka kembali dengan konsep baru
Hendrian menjelaskan, pengela kebun raya untuk mengusulkan konsep protokol kesehatan harus melihat situasi dan lebijakan dari pemerintah daerah setempat.
"Untuk pembukaan Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas, pengelola sudah menyampaikan usulan konsep penerapan protokol kesehatan dan membahasnya bersama," katanya.
Hendrian melihat Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga 3 Juli 2020. "Karena itu, menjelang berakhirnya PSBB kami mempresentasikan konsep penerapan protokol kesehatan untuk pembukaan kembali KRB," katanya.
Baca juga: Kebun Raya Bogor siap dibuka kembali untuk umum Selasa besok
Menurut Hendri, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyambut positif dan menyampaikan banyak usulan kepada pengelola Kebun Raya Bogor. "Bahkan, Wali Kota sampai mengusulkan kemungkinan yang tidak terduga, jika terjadi antrean pengunjung sampai ke tepi jalan raya dan bagaimana solusinya," katanya.
Berdasarkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, kata dia, pengelola KRB menerapkan konsep bahwa pengunjung maupun petugas KRB, harus memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan air mengalur menggunakan sabun atau menggunakan "hand sanitizer".
Sedangkan, dari pengelola KRB penerapan protokol kesehatan dengan menjual tiket melalui online, sehingga tidak ada kerumuman pengunjung yang membeli tiket di loket, sekaligus mendorong masyarakat menuju era digital.
Baca juga: Bima Arya: Pengelola hati-hati siapkan pembukaan Kebun Raya Bogor
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, menambahkan, untuk tahap pertama ini LIPI membatasi pengunjung Kebun Raya Bogor maksimal hanya sekitar 5.000 pengunjung per hari, untuk menerapkan jaga jarak pada protkol kesehatan. Pengelola KRB juga menjual tiket secara online guna menghindari kerumunan pengujung.
KRB yang dibuka mulai Selasa (7/7), pengunjungnya pada hari pertama pembukaan tersebut 1.051 orang dan pada Rabu (8/7) pengunjungnya 1.843 orang. "Kami memperkirakan pengunjung akan meningkat siginifikan pada akhir pekan, tapi akan tetap dibatasi maksimal 5.000 orang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Dua kebun raya lainnya yakni Kebun Raya Purwodadi di Pasuruan dan Kebun Raya Bedugul di Bali, belum dibuka," kata Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), R Hendrian, di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Kamis.
Menurut Hendrian, Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas dibuka kembali, setelah pengelola kebun raya menyiapkan konsep-konsep penerapan protokol kesehatan dan mengusulkannya kepada pemerintah daerah setempat.
Baca juga: Kebon Raya Bogor dibuka kembali dengan konsep baru
Hendrian menjelaskan, pengela kebun raya untuk mengusulkan konsep protokol kesehatan harus melihat situasi dan lebijakan dari pemerintah daerah setempat.
"Untuk pembukaan Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas, pengelola sudah menyampaikan usulan konsep penerapan protokol kesehatan dan membahasnya bersama," katanya.
Hendrian melihat Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga 3 Juli 2020. "Karena itu, menjelang berakhirnya PSBB kami mempresentasikan konsep penerapan protokol kesehatan untuk pembukaan kembali KRB," katanya.
Baca juga: Kebun Raya Bogor siap dibuka kembali untuk umum Selasa besok
Menurut Hendri, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyambut positif dan menyampaikan banyak usulan kepada pengelola Kebun Raya Bogor. "Bahkan, Wali Kota sampai mengusulkan kemungkinan yang tidak terduga, jika terjadi antrean pengunjung sampai ke tepi jalan raya dan bagaimana solusinya," katanya.
Berdasarkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, kata dia, pengelola KRB menerapkan konsep bahwa pengunjung maupun petugas KRB, harus memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan air mengalur menggunakan sabun atau menggunakan "hand sanitizer".
Sedangkan, dari pengelola KRB penerapan protokol kesehatan dengan menjual tiket melalui online, sehingga tidak ada kerumuman pengunjung yang membeli tiket di loket, sekaligus mendorong masyarakat menuju era digital.
Baca juga: Bima Arya: Pengelola hati-hati siapkan pembukaan Kebun Raya Bogor
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, menambahkan, untuk tahap pertama ini LIPI membatasi pengunjung Kebun Raya Bogor maksimal hanya sekitar 5.000 pengunjung per hari, untuk menerapkan jaga jarak pada protkol kesehatan. Pengelola KRB juga menjual tiket secara online guna menghindari kerumunan pengujung.
KRB yang dibuka mulai Selasa (7/7), pengunjungnya pada hari pertama pembukaan tersebut 1.051 orang dan pada Rabu (8/7) pengunjungnya 1.843 orang. "Kami memperkirakan pengunjung akan meningkat siginifikan pada akhir pekan, tapi akan tetap dibatasi maksimal 5.000 orang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020