Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Jawa Barat mendata keberadaan situs cagar budaya yang masih ada hingga saat ini, karena akibat pembangunan banyak situs yang hilang dan tidak terpelihara.
"Pedataan ini tujuannya untuk melestarikan berbagai jenis situs cagar budaya ini karena ini merupakan tugas kami agar warisan budaya ini masih bisa tetap diketahui oleh anak cucu kita," kata Kepala Disdik Kota Sukabumi, Dudi Fathul Jawad kepada wartawan, Senin.
Diakuinya, saat ini sumber daya manusia di Bidang Kebudayaan Disdik Kota Sukabumi yang memiliki latar belakang ilmu tentang kebudayaan dan kepurbakalaan belum ada. Sehingga pihaknya menggunakan SDM yang ada tetapi sudah memiliki ilmu dan pengalaman tentang situs cagar budaya.
Namun demikian, pihaknya akan berupaya menjaga dan memelihara situs cagar budaya yang masih ada di Kota Sukabumi, walaupun sudah banyak yang hilang karena pesatnya pembangunan. Pihaknya juga sudah mengimbau kepada investor agar tidak membangun bangunan di lokasi atau di atas situs yang mempunyai nilai sejarah.
"Menjaga dan memelihara situs adalah tugas seluruh pihak, jangan sampai anak cucu kita hanya bisa melihat di buku atau tidak langsung. Dari pendataan yang kami lakukan sudah banyak situs bersejarah tentang berdirinya Kota Sukabumi yang hilang dan rusak baik akibat pembangunan maupun tangan jahil," tambahnya.
Sementara, Pemimpin Pondok Pesantren Dzikir AL-Fath Sukabumi, Fajar Laksana mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap sejumlah situs cagar budaya yang ada di wilayah Kota Sukabumi. Hasil pendataan terhadap sejumlah situs cagar budaya tersebut akan diseminarkan yang nantinya dihadiri oleh budayawan beserta berbagai elemen masyarakat yang ada di Kota Sukabumi.
"Ke depannya situs cagar budaya yang ada di Kota Sukabumi, akan diberi tanda termasuk situs cagar budaya yang sudah hilang, tujuannya agar keberadaan situs ini diketahui sehingga tidak dirusak dan musnah akibat pembangunan," katanya.
Adapun situs cagar budaya di Kota Sukabumi yang sudah hilang diantaranya situs Eyang Mursyid alias Eyang Rangkaon yang terkenal sebagai salah seorang tokoh ulama dari Cirebon sekaligus sebagai penyebar Agama Islam di Kota Sukabumi yang sekarang situsnya menjadi Basement Garden City dan tempat kost.
Selajutnya Situs Cagar Budaya Patilasan Gunung Parang, Wangsa Suta dan Nyai Raden Pundak Arum juga sudah hilang dan sekarang situsnya sudah menjadi Super Mall. Selain itu, Situs Cagar Budaya Pangeran Jaya Prana, yang makamnya terletak di bawah pohon beringin, tepatnya di lokasi Kolam Renang Prana sekarang pohon beringinnya pun sudah hilang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Pedataan ini tujuannya untuk melestarikan berbagai jenis situs cagar budaya ini karena ini merupakan tugas kami agar warisan budaya ini masih bisa tetap diketahui oleh anak cucu kita," kata Kepala Disdik Kota Sukabumi, Dudi Fathul Jawad kepada wartawan, Senin.
Diakuinya, saat ini sumber daya manusia di Bidang Kebudayaan Disdik Kota Sukabumi yang memiliki latar belakang ilmu tentang kebudayaan dan kepurbakalaan belum ada. Sehingga pihaknya menggunakan SDM yang ada tetapi sudah memiliki ilmu dan pengalaman tentang situs cagar budaya.
Namun demikian, pihaknya akan berupaya menjaga dan memelihara situs cagar budaya yang masih ada di Kota Sukabumi, walaupun sudah banyak yang hilang karena pesatnya pembangunan. Pihaknya juga sudah mengimbau kepada investor agar tidak membangun bangunan di lokasi atau di atas situs yang mempunyai nilai sejarah.
"Menjaga dan memelihara situs adalah tugas seluruh pihak, jangan sampai anak cucu kita hanya bisa melihat di buku atau tidak langsung. Dari pendataan yang kami lakukan sudah banyak situs bersejarah tentang berdirinya Kota Sukabumi yang hilang dan rusak baik akibat pembangunan maupun tangan jahil," tambahnya.
Sementara, Pemimpin Pondok Pesantren Dzikir AL-Fath Sukabumi, Fajar Laksana mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap sejumlah situs cagar budaya yang ada di wilayah Kota Sukabumi. Hasil pendataan terhadap sejumlah situs cagar budaya tersebut akan diseminarkan yang nantinya dihadiri oleh budayawan beserta berbagai elemen masyarakat yang ada di Kota Sukabumi.
"Ke depannya situs cagar budaya yang ada di Kota Sukabumi, akan diberi tanda termasuk situs cagar budaya yang sudah hilang, tujuannya agar keberadaan situs ini diketahui sehingga tidak dirusak dan musnah akibat pembangunan," katanya.
Adapun situs cagar budaya di Kota Sukabumi yang sudah hilang diantaranya situs Eyang Mursyid alias Eyang Rangkaon yang terkenal sebagai salah seorang tokoh ulama dari Cirebon sekaligus sebagai penyebar Agama Islam di Kota Sukabumi yang sekarang situsnya menjadi Basement Garden City dan tempat kost.
Selajutnya Situs Cagar Budaya Patilasan Gunung Parang, Wangsa Suta dan Nyai Raden Pundak Arum juga sudah hilang dan sekarang situsnya sudah menjadi Super Mall. Selain itu, Situs Cagar Budaya Pangeran Jaya Prana, yang makamnya terletak di bawah pohon beringin, tepatnya di lokasi Kolam Renang Prana sekarang pohon beringinnya pun sudah hilang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014