Salah satu pusat perbelanjaan, Sentra Grosir Cikarang (SGC) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengaku siap menerapkan skema ganjil genap sesuai kebijakan pemerintah daerah saat akan beroperasi kembali.

"Kami dari manajemen sudah melakukan pertemuan dengan seluruh pemilik tenan untuk persiapan pengoperasian kembali," kata Deputi Building Manager SGC Ridwan Arifin di Cikarang, Sabtu.

Baca juga: Skema ganjil genap disiapkan pada pengoperasian mal di Bekasi

Dia mencatat 1.400 pedagang di SGC telah menyetujui pembukaan gerainya kembali dengan menerapkan protokol kesehatan salah satunya sistem ganjil genap.

"Para pedagang sudah membuat kesepakatan di atas materai. Pada prinsipnya mereka semua setuju mengikuti protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah daerah. Sudah 80 persen lebih yang sudah mengisi surat pernyataan itu sampai hari ini," katanya.

Berdasarkan hasil pertemuan sebelumnya, para pedagang akan diberi nomor dengan mengikuti tanggal yang ditentukan untuk buka. "Artinya, para pedagang yang mendapat nomor ganjil akan buka pada tanggal ganjil, begitupun sebaliknya," ucapnya.

Baca juga: Pemkot Bekasi lakukan simulasi penerapan tatanan normal baru di mal

Dengan penerapan skema itu Ridwan berharap ketentuan tentang pembatasan fisik dapat terpenuhi karena kapasitas mal hanya akan terisi setengahnya.

"Kami juga akan buat batas antarpedagang yakni berjarak 1,5 meter. Minimal dari total 1.400 kios yang ada, akan buka sekitar 700 kios saja dan untuk persiapan ganjil genap sudah kami pasang nomor-nomor tenan," ungkapnya.

Bagi para pengunjung yang hendak masuk mal diharuskan mengikuti protokol kesehatan seperti mengikuti antrean dan menghindari kerumunan.

"Pengunjung SGC juga wajib menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk mal," ucapnya.

Baca juga: Pembukaan mal di Depok tunggu hasil PSBB proporsional

Pihaknya juga melarang anak usia di bawah tiga tahun memasuki mal namun ketentuan ini menurut dia perlu perhatian lebih sebab diperkirakan banyak pengunjung yang datang ke mal untuk mengajak anaknya bermain.

"Kalau pengunjung agak susah diatur dan tidak mau mengikuti protokol kesehatan terpaksa kami larang masuk," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020