Bogor, (Antaranews Bogor) - IPB melalui Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian (KSKP) menggandeng Pemerintah Kabupaten Bogor untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif di sektor pertanian termasuk perkebunan.
Kepala Sub Bidang Kajian Strategis dan Program AKSI Direktorat KSKP Handian Purwawangsa mengatakan, IPB melalui KSKP telah melakukan inventarisasi lahan-lahan yang sesuai untuk diusahakan di bidang pertanian.
"Berdasarkan analisis citra satelit secara umum ada sekitar 9.000 hektare lahan di Kabupaten Bogor yang sekarang ini kurang produktif tapi memiliki potensi besar untuk dikembangkan di bidang pertanian," kata Handian di Bogor, Senin.
Handian menjelaskan, Direktorat KSKP telah membuat model-model pemanfaatan lahan non produktif atau lahan tidur untuk disesuaikan dengan situasi, kondisi lahan dan potensi pasarnya.
"Hingga saat ini KSKP IPB telah memiliki empat model. Salah satunya yang terletak di Desa Taman Sari yang merupakan tumpang sari, yakni integrasi dari produk pertanian berupaya sayuran dan rumput gajah," kata Handian.
Lebih lanjut Handian mengatakan, pemanfaatan lahan tidur di Desa Taman Sari telah dilakukan dengan kegiatan pencanangan pemanfaatan lahan tidur bersama Pemerintah Kabupaten Bogor, pada Jumat (24/10) lalu.
"Dari model-model yang telah dikembangkan oleh KSKP IPB, saya berharap skala usaha dapat ditingkatkan dan dapat terasa manfaatnya bagi masyarakat," kata Handian.
Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, M.Sc menyatakan bahwa lahan tidur merupakan satu terminologi yang sudah lama dikenal yang menimbulkan keprihatinan karena banyak lahan namun belum dimanfaatkan khususnya untuk bidang pertanian.
Ia mengatakan, IPB selalu berada di garda terdepan dalam pengembangan teknologi baru di bidang pertanian, melahirkan inovasi dan varietas-varietas unggul yang sesuai untuk lokasi di Kabupaten Bogor.
"IPB siap untuk mengawal program ini dengan menerjunkan dosen dan mahasiswa untuk dapat memastikan lahan yang belum dimanfaatkan itu dapat kita manfaatkan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor," kata Prof Herry.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah yang menghadiri kegiatan pencanangan pemanfaatan lahan tidur di Desa Taman Sari, Kecamatan Taman Sari mengapresiasi bantuan yang diberikan IPB lewat sumbangan pemikiran dan kajian-kajian strategisnya.
Menurut Syarifah, Pemerintah Kabupaten Bogor menyambut baik kegiatan pemanfaatan lahan tidur sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas lahan non produktif menjadi sumber daya alam yang potensial.
Ia mengharapkan, melalui kegiatan pemanfaatan lahan tidur dapat meningkatkan kinerja dan mencegah bencana alam serta menjamin kesejahteraan dan kemandirian masyarakat yang sedang berjuang mendukung visi Kabupaten Bogor menjadi kabupaten termaju di Indonesia.
"Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bogor mengucapkan terima kasih kepada IPB yang selama ini tidak henti-hentinya selalu memberikan sumbangsih pemikiran dan kajian-kajian strategis bagi kepentingan pembangunan daerah sehingga pelaksanaan pembangunan daerah di Kabupaten Bogor di dasarkan pada kajian ilmiah yang akurat dan tepat sasaran," katanya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Iwan Setiawan mengharapkan pemanfaatan lahan tidur tidak hanya memberikan manfaat pada sektor pertanian tetapi manfaat ganda bagi ekosistem.
"Diharapkan pemanfaatan lahan tidur ini mampu memberikan manfaat ganda yakni peningkatan produktivitas lahan guna mencegah bencana alam serta membuka kemungkinan pemberdayaan lahan secara ekonomis bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada di daerah Kabupaten Bogor," kata Iwan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
Kepala Sub Bidang Kajian Strategis dan Program AKSI Direktorat KSKP Handian Purwawangsa mengatakan, IPB melalui KSKP telah melakukan inventarisasi lahan-lahan yang sesuai untuk diusahakan di bidang pertanian.
"Berdasarkan analisis citra satelit secara umum ada sekitar 9.000 hektare lahan di Kabupaten Bogor yang sekarang ini kurang produktif tapi memiliki potensi besar untuk dikembangkan di bidang pertanian," kata Handian di Bogor, Senin.
Handian menjelaskan, Direktorat KSKP telah membuat model-model pemanfaatan lahan non produktif atau lahan tidur untuk disesuaikan dengan situasi, kondisi lahan dan potensi pasarnya.
"Hingga saat ini KSKP IPB telah memiliki empat model. Salah satunya yang terletak di Desa Taman Sari yang merupakan tumpang sari, yakni integrasi dari produk pertanian berupaya sayuran dan rumput gajah," kata Handian.
Lebih lanjut Handian mengatakan, pemanfaatan lahan tidur di Desa Taman Sari telah dilakukan dengan kegiatan pencanangan pemanfaatan lahan tidur bersama Pemerintah Kabupaten Bogor, pada Jumat (24/10) lalu.
"Dari model-model yang telah dikembangkan oleh KSKP IPB, saya berharap skala usaha dapat ditingkatkan dan dapat terasa manfaatnya bagi masyarakat," kata Handian.
Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, M.Sc menyatakan bahwa lahan tidur merupakan satu terminologi yang sudah lama dikenal yang menimbulkan keprihatinan karena banyak lahan namun belum dimanfaatkan khususnya untuk bidang pertanian.
Ia mengatakan, IPB selalu berada di garda terdepan dalam pengembangan teknologi baru di bidang pertanian, melahirkan inovasi dan varietas-varietas unggul yang sesuai untuk lokasi di Kabupaten Bogor.
"IPB siap untuk mengawal program ini dengan menerjunkan dosen dan mahasiswa untuk dapat memastikan lahan yang belum dimanfaatkan itu dapat kita manfaatkan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor," kata Prof Herry.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah yang menghadiri kegiatan pencanangan pemanfaatan lahan tidur di Desa Taman Sari, Kecamatan Taman Sari mengapresiasi bantuan yang diberikan IPB lewat sumbangan pemikiran dan kajian-kajian strategisnya.
Menurut Syarifah, Pemerintah Kabupaten Bogor menyambut baik kegiatan pemanfaatan lahan tidur sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas lahan non produktif menjadi sumber daya alam yang potensial.
Ia mengharapkan, melalui kegiatan pemanfaatan lahan tidur dapat meningkatkan kinerja dan mencegah bencana alam serta menjamin kesejahteraan dan kemandirian masyarakat yang sedang berjuang mendukung visi Kabupaten Bogor menjadi kabupaten termaju di Indonesia.
"Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bogor mengucapkan terima kasih kepada IPB yang selama ini tidak henti-hentinya selalu memberikan sumbangsih pemikiran dan kajian-kajian strategis bagi kepentingan pembangunan daerah sehingga pelaksanaan pembangunan daerah di Kabupaten Bogor di dasarkan pada kajian ilmiah yang akurat dan tepat sasaran," katanya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Iwan Setiawan mengharapkan pemanfaatan lahan tidur tidak hanya memberikan manfaat pada sektor pertanian tetapi manfaat ganda bagi ekosistem.
"Diharapkan pemanfaatan lahan tidur ini mampu memberikan manfaat ganda yakni peningkatan produktivitas lahan guna mencegah bencana alam serta membuka kemungkinan pemberdayaan lahan secara ekonomis bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada di daerah Kabupaten Bogor," kata Iwan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014