Jakarta, (Antaranews Bogor) - Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri mendorong lahirnya sosok Pemimpin Nasional yang Partisipatif dan Pro-Rakyat dalam National Leadership Camp (NLC).
"Forum ini menggembleg kaum muda agar siap sebagai cadangan kepemimpinan nasional untuk berkarya memelopori perubahan di tengah masyarakat dan lingkungan pengabdiannya," ujar Ketua Panitia NLC, Yessy Nur Handayani, di Jakarta, Rabu.
Alumni PPSDMS menginiasi Leadership Project berdampak luas, antara lain Wirausaha Asgar Muda (Goris Mustaqim), Future Leaders Anti-Corruption Indonesia (Jiwo Damar Anarkie), Global anti-Cigarette Movement 9-CM (Widio Wize Ananda), Pemberdayaan Warga eks-Lokalisasi Dolly (Dalu N. Kirom), dan lain-lain.
Sejumlah tokoh nasional diundang sebagai Narasumber yakni Drs. Abdi Sumaithi, MA (Anggota DPD RI), Sandiaga S. Uno (Pendiri Recapital Advisor), Dra. Wirianingsih (Anggota Komisi IX DPR RI), Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan (menunggu konfirmasi).
Para Peserta juga dilatih kedisiplinan (Tim Kostrad) dan pengembangan potensi diri (Marwah Daud Ibrahim). Ada pula pentas budaya bersama Helvy Tiana Rosa, angklung motivasi Djoko Nugroho, dan Neno Warisman dalam Kenduri Kemerdekaan.
National Leadership Camp diselenggarakan PPSDMS Nurul Fikri, akan berlangsung 20-24
Agustus 2014 di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), Srengseng, Jakarta Selatan.
Sementara itu Direktur PPSDMS Bachtiar Firdaus menjelaskan sekitar 265 mahasiswa dari 9 perguruan tinggi negeri hadir berdialog dan mematangkan ide serta aksi nyata. Mereka adalah Angkatan VII yang menerima Beasiswa Kepemimpinan dari 7 kota di Indonesia (Jakarta,
Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan dan Makassar).
Ia mengatakan sejak berdiri tahun 2002, jumlah Alumni PPSDMS saat ini sekitar 789 orang. Mereka terdiri dari kaum muda profesional, akademisi, wirausaha dan aktivis lembaga non-pemerintah.
"Ada pula yang bekerja sebagai staf di Kementerian Luar Negeri, Sekretaris Negara, Bank Indonesia, staf khusus Kepala PPATK dan penyidik KPK," jelas Bachtiar, alumni National University of Singapore jurusan Public Policy (2008).
Menurut dia tujuan NLC 2014, membangun orientasi baru bagi Peserta Angkatan VII dan mengokohkan nilai-nilai kepemimpinan pemuda bagi Alumni Angkatan VI.
Dikatakannya tak lama lagi Republik Indonesia memiliki Pemimpin Baru pasca Pemilihan Presiden 2014. Meski harus melalui jalan berliku setelah rekapitulasi hasil perhitungan suara KPU digugat salah satu kandidat dan sekarang diperiksa Mahkamah Konstitusi.
"Kita berharap kepemimpinan nasional baru mendapat legitimasi kokoh" ujarnya.
Dalam kegiatan NLC tantangan dan respon yang tepat akan dibahas Mahasiswa dan Tokoh Muda dari beragam latar belakang.
"Rakyat butuh kehadiran Pemimpin Baru yang benar-benar memahami persoalan bangsa dan berani mengambil risiko untuk menuntaskannya," katanya.
PPSDMS dorong lahirnya pemimpin yang pro rakyat
Rabu, 20 Agustus 2014 20:30 WIB