Bogor (Antaranews Bogor) - Salah satu usaha budi daya Lele Sangkuriang terbesar di Kabupaten Bogor berada di Kampung Gadog, Kecamatan Megamendung milik Abah Nasrudin yang menghasilkan 500.000 bibit ikan berkumis itu setiap harinya.
"Bibit-bibit ini kami jual di pasaran baik kawasan Bogor, Jabodetabek bahkan luar pulau Jawa," ujar Aki Ukin salah satu perintis budi daya Lele Sangkuriang Abah Nasrudin, di Megamendung, Kabupaten Bogor, Rabu.
Aki Ukin bersama Abah Nasrudin bersama-sama merintis usaha budi daya Lele Sangkuriang dan ia bertugas sebagai pengembangbiak indukan Ikan Lele di tambak.
Secara terperinci Aki Ukin menjelaskan, dari satu indukan Ikan Lele mampu menghasilkan benih sekitar 120.000 ekor. Jumlah benih yang dihasilkan juga tergantung dengan ukuran berat badan si ikan.
Ia menjelaskan untuk ikan betina dengan panjang 4-6 centi meter akan menghasilkan 120.000 benih ikan, sedangkan ikan dengan berat 1 kilogram atau panjang 7-5 cm meter akan menghasilkan benih lebih dari jumlah ikan berbadan kecil.
Menurutnya, budi daya ikan Lele terutama jenis Sangkuriang yang kini sudah menjadi varietas unggulan sangat mudah dan menghasilkan keuntungan bila dikelalo secara baik.
Dalam hal reproduksi, Ikan Lele termasuk ikan yang mudah berpijah (berreproduksi) dan menghasilkan bibit dalam jumlah besar.
"Untuk memijah ikan Lele membutuhkan perlakuan khusus, ada kamar pengantennya, kita akan memisahkannya dari kolam pelihara ke kolam perkawinan," ujar Aki.
Untuk bisa memijah diperlukan waktu satu bulan bagi ikan Lele, dan ketika masa kawin ikan-ikan betina yang akan bereproduksi dipisahkan. Biasanya satu ikan jantan bisa membuahi dua ikan betina.
Untuk masa kawin, empat ikan betina dan tiga ikan jantan dengan ukuran 1 kg akan dimasukkan ke kolam penganten untuk dikembangbiakkan.
"Kalau ikan betina memiliki berat lebih dari 1 kg maka hanya bisa satu betina dan satu jantan," ujar Aki.
Aki menambahkan, produksi benih Lele Sangkuriang di tambak milik Abah Nasrudin masih kekurangan karena tingginya permintaan akan budi daya ikan asal Afrika tersebut.
Selain untuk produksi benih, produksi Ikan Lele untuk dikonsumsi juga masih belum mencukup pasar Jabodetabek yang per hari membutuhkan 240 ton ikan lele.
Menurut Abah Nasrudin, saat ini kebutuhan ikan lele di wilayah Jabodetabek sekitar 100 ton dipasok dari wilayah Bogor Raya dan sisanya dari wilayah Jawa.
"Di Jabodetabek itu ada 50.000 tenda pecel lele. Kebutuhan ikan lele setiap harinya 240 ton, kebutuhan ini masih belum bisa dipenuhi, makanya ikan lele belum menembuh pasar ekspore karena di dalam saja masih kurang," ujar Abah Nasrudin.
Abah Nasrudin mengatakan, ia terus memberikan pelatihan dan pembinaan kepada daerah-daerah baru dan pengusaha baru yang ingin berbudi daya Lele Sangkuriang dengan harapan kebutuhan akan ikan tersebut dapat terpenuhi.
Usaha Lele Sangkuriang milik Abah Nasrudin telah dirintis sejak 2001. Budi daya ikan bernama latin Clarias SP tersebut dilakukan dengan cara alami, hal ini yang membuat usaha tersebut terus tumbuh dan berkembang dan mulai dilirik banyak pihak.
Saat ini Abah Nasrudin telah memiliki ratusan indukan Ikan Lele yang sudah berusia delapan tahun. Tidak hanya ikan lele, saung milik Abah Nasrudin juga menyediakan budi daya ikan lainnya seperti Nila, dan Emas.
Tidak hanya itu, selain menyediakan bibit ikan, Abah Nasrudin juga memiliki Pusat Pelatihan Lele Sangkuriang yang sudah diikuti oleh sejumlah daerah di Indonesia mulai dari Sabang sampai Marauke bahkan luar negeri seperti Dubai pernah belajar di Saung Abah Nasrudin.
"Untuk pelatihan dilaksanakan setiap bulan tiga kali selama tiga hari," ujar Andar Wibawa salah satu tenaga pelatihan di Saung Lele Sangkuriang Abah Nasrudin.
500.000 bibit Lele Sangkuriang dihasilkan di Bogor
Rabu, 26 Maret 2014 10:27 WIB