YPT Bangun Telkom University Landmark Tower
Rabu, 19 Juni 2019 20:21 WIB
Gedung ini akan dibangun setinggi 19 lantai dan menjadi gedung perkuliahan tertinggi di wilayah Jawa Barat serta merupakan smart building dan mengusung konsep go green.
Bandung (ANTARA) - Telkom University sebagai salah satu perguruan tinggi yang terus berperan aktif dalam pengembangan sektor pendidikan di Indonesia, saat ini tengah mempersiapkan 2 Fakultas baru (dari 7 Fakultas yang telah ada) dan 17 Program Studi (Prodi) baru (dari 32 Program studi yang telah ada).
"Gedung ini akan dibangun setinggi 19 lantai dan menjadi gedung perkuliahan tertinggi di wilayah Jawa Barat serta merupakan smart building dan mengusung konsep go green. Nantinya akan digunakan untuk proses belajar mengajar, di dalamnya terdiri dari 178 ruang kelas, ruang kesehatan, ruang dosen, ruang serbaguna, ruang rapat/sidang, mushola, laboratorium serta Research Center," kata Ketua Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Dwi S Purnomo saat peletakan batu pertama di Bandung Jawa Barat, Rabu.
Melihat perkembangan tersebut, Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) akan membangun fasilitas gedung perkuliahan baru yakni Telkom University Landmark Tower (TULT) di Kawasan Pendidikan Telkom Bandung yang memiliki luas 50 Hektare.
Ketua Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Dwi S Purnomo mengungkapkan Keberadaaan TULT, selain untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada di Telkom University, juga merupakan wujud dari PT Telkom hadir untuk negeri melalui dunia Pendidikan.
Dwi menambahkan rencananya pembangunan TULT ini ditargetkan akan rampung di awal tahun 2021 dan berharap semua fasilitas yang disediakan di TULT dapat menunjang kegiatan akademik dan penelitian di kampus Telkom University nantinya.
"Kami dari Yayasan sangat mendukung rencana strategis Telkom University di tahun 2023 guna menjadi Research & Entrepreneurial University pada tahun 2023, dan fasilitas gedung ini adalah salah satu penunjangnya. Riset dan inovasi menjadi indikator utama, Telkom University harus memulai peran sebagai Entrepreneurial University pada tahun 2023," ujarnya.
Dwi menjelaskan arah pengembangan Telkom University mengacu kepada pergeseran ekspektasi masyarakat terhadap perguruan tinggi yaitu dari agen pendidikan, agen penelitian dan pengembangan, agen transfer budaya dan teknologi, pada akhirnya diharapkan menjadi agen pengembangan ekonomi.
Oleh karena itu dari sisi kemampuan melakukan penelitian, perguruan tinggi diharapkan mampu menjadi teaching university, research university, dan juga entrepreneurial university.
Merujuk pada konsep Penta Helix, Dwi mengatakan bahwa konsep tersebut ideal dan sangat menjanjikan untuk menyambut era Knowledge Society serta berkompetisi dalam Knowledge Based Economy.
Melihat dari trend dan perkembangan Pendidikan Tinggi secara global maka terdapat sebuah utopia mengenai sebuah bentuk Pendidikan Tinggi yang disebut dengan "Entrepreneurial University".
"Untuk meningkatkan keragaman dari bidang keilmuan lulusan yang dihasilkan, Telkom University perlu membuka prodi-prodi baru lagi di masa 5 tahun mendatang, sesuai dengan rencana YPT untuk mengembangkan prodi yang mendukung perkembangan Industrial Revolution 4.0, disamping prodi di bidang kedokteran dan pariwisata," jelasnya.
Pada acara tersebut juga rihadiri oleh Rektor Telkom University Adiwijaya, bersama Sekretaris Daerah Kab. Bandung Teddy Kusdiana, SVP Head of Operation Building 2 Division PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Yuyus Juarsa, SVP Commercial Bank Syariah Mandiri Ivan Hartawan, dan Kadiv Gedung PT. Ciriajasa Cipta Mandiri Moch Chudrin melaksanakan Groundbreaking (Peletakan Batu Pertama) pembangunan TULT.
Selain itu YPT juga juga telah merencanakan pengembangan fakultas-fakultas baru untuk Universitas Telkom, untuk kurun waktu 2019 – 2038, Rencana pengembangan fakultas dan program studi ini berdasarkan kajian lembaga-lembaga riset di Indonesia, tentang tren perkembangan industri yang ada di Indonesia.
"Sesuai rencana dari Yayasan dalam 5 tahun kedepan Telkom University akan menembangkan 2 fakultas baru yakni Fakultas Health & Medicine dan Fakultas terkait dengan Tourism, Transportation & Hospitality Industry dimana akan ada 4 Prodi dari masing-masing fakultas tersebut," ujarnya.
"Gedung ini akan dibangun setinggi 19 lantai dan menjadi gedung perkuliahan tertinggi di wilayah Jawa Barat serta merupakan smart building dan mengusung konsep go green. Nantinya akan digunakan untuk proses belajar mengajar, di dalamnya terdiri dari 178 ruang kelas, ruang kesehatan, ruang dosen, ruang serbaguna, ruang rapat/sidang, mushola, laboratorium serta Research Center," kata Ketua Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Dwi S Purnomo saat peletakan batu pertama di Bandung Jawa Barat, Rabu.
Melihat perkembangan tersebut, Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) akan membangun fasilitas gedung perkuliahan baru yakni Telkom University Landmark Tower (TULT) di Kawasan Pendidikan Telkom Bandung yang memiliki luas 50 Hektare.
Ketua Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Dwi S Purnomo mengungkapkan Keberadaaan TULT, selain untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada di Telkom University, juga merupakan wujud dari PT Telkom hadir untuk negeri melalui dunia Pendidikan.
Dwi menambahkan rencananya pembangunan TULT ini ditargetkan akan rampung di awal tahun 2021 dan berharap semua fasilitas yang disediakan di TULT dapat menunjang kegiatan akademik dan penelitian di kampus Telkom University nantinya.
"Kami dari Yayasan sangat mendukung rencana strategis Telkom University di tahun 2023 guna menjadi Research & Entrepreneurial University pada tahun 2023, dan fasilitas gedung ini adalah salah satu penunjangnya. Riset dan inovasi menjadi indikator utama, Telkom University harus memulai peran sebagai Entrepreneurial University pada tahun 2023," ujarnya.
Dwi menjelaskan arah pengembangan Telkom University mengacu kepada pergeseran ekspektasi masyarakat terhadap perguruan tinggi yaitu dari agen pendidikan, agen penelitian dan pengembangan, agen transfer budaya dan teknologi, pada akhirnya diharapkan menjadi agen pengembangan ekonomi.
Oleh karena itu dari sisi kemampuan melakukan penelitian, perguruan tinggi diharapkan mampu menjadi teaching university, research university, dan juga entrepreneurial university.
Merujuk pada konsep Penta Helix, Dwi mengatakan bahwa konsep tersebut ideal dan sangat menjanjikan untuk menyambut era Knowledge Society serta berkompetisi dalam Knowledge Based Economy.
Melihat dari trend dan perkembangan Pendidikan Tinggi secara global maka terdapat sebuah utopia mengenai sebuah bentuk Pendidikan Tinggi yang disebut dengan "Entrepreneurial University".
"Untuk meningkatkan keragaman dari bidang keilmuan lulusan yang dihasilkan, Telkom University perlu membuka prodi-prodi baru lagi di masa 5 tahun mendatang, sesuai dengan rencana YPT untuk mengembangkan prodi yang mendukung perkembangan Industrial Revolution 4.0, disamping prodi di bidang kedokteran dan pariwisata," jelasnya.
Pada acara tersebut juga rihadiri oleh Rektor Telkom University Adiwijaya, bersama Sekretaris Daerah Kab. Bandung Teddy Kusdiana, SVP Head of Operation Building 2 Division PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Yuyus Juarsa, SVP Commercial Bank Syariah Mandiri Ivan Hartawan, dan Kadiv Gedung PT. Ciriajasa Cipta Mandiri Moch Chudrin melaksanakan Groundbreaking (Peletakan Batu Pertama) pembangunan TULT.
Selain itu YPT juga juga telah merencanakan pengembangan fakultas-fakultas baru untuk Universitas Telkom, untuk kurun waktu 2019 – 2038, Rencana pengembangan fakultas dan program studi ini berdasarkan kajian lembaga-lembaga riset di Indonesia, tentang tren perkembangan industri yang ada di Indonesia.
"Sesuai rencana dari Yayasan dalam 5 tahun kedepan Telkom University akan menembangkan 2 fakultas baru yakni Fakultas Health & Medicine dan Fakultas terkait dengan Tourism, Transportation & Hospitality Industry dimana akan ada 4 Prodi dari masing-masing fakultas tersebut," ujarnya.