Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengajak warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, untuk memanfaatkan program kredit perumahan yaitu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan.
Saat sosialisasi di Gedung Swatantra Wibawa Mukti Kompleks Pemkab Bekasi di Cikarang, Jumat, Ara mengatakan Program KUR Perumahan merupakan inovasi baru yang dijalankan pemerintah sehingga kecepatan merespons permohonan oleh para birokrat diperlukan agar kebijakan ini dapat segera dimanfaatkan masyarakat secara luas.
"Ayo dong, kasih kesempatan, makanya ini program bagus, birokrat-birokrat harus lebih jelas, cepat menjelaskan kepada rakyat supaya bisa menikmati KUR Perumahan dari Pak Prabowo. Nggak pernah ada ini, baru sekali ini saja," kata Ara di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jumat.
Dia menyebutkan program ini penting bagi masyarakat agar mereka tidak lagi bergantung pada rentenir yang selalu menerapkan skema memberatkan.
Menurut dia, sosialisasi ini sekaligus menjadi pintu pembuka bagi masyarakat untuk memanfaatkan program tersebut dengan sebaik-baiknya, termasuk mendapatkan informasi berkaitan plafon pinjaman, durasi, bunga maupun persyaratan permohonan.
"Kita sebagai birokrat harus cepat, kuasai masalah, kalau masyarakat bertanya harus segera direspons, bunga berapa, uang maksimal berapa, waktu berapa lama, syaratnya apa. Ayo kita gerak cepat begitu lho. Kita terus, kita terus ya, yang penting program ini terus berjalan, manfaatkan ini, supaya rakyat nggak usah ke rentenir lagi, ini bunganya hanya enam persen, padahal kalau ke rentenir berapa, ya kan?," ucapnya.
Dirinya pada kesempatan ini juga berinteraksi langsung dengan perwakilan berbagai sektor usaha meliputi 196 pelaku UMKM, 38 kontraktor, 56 pengembang perumahan, 60 pengemudi ojek daring hingga 22 pengusaha toko bangunan.
Mereka pun dipertemukan langsung dengan pihak perbankan dari Bank BRI dan BJB. Sosialisasi ini turut dihadiri Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang dan Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja.
Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja menyambut baik program tersebut sebagai solusi untuk menghindarkan masyarakat dari jeratan pinjaman daring maupun rentenir.
Ia menyebut KUR Perumahan sebagai langkah strategis untuk membantu masyarakat mendapatkan pembiayaan yang lebih manusiawi.
"Karena kan sekarang kita berupaya menghindari masyarakat dari pinjol, rentenir dan program KUR ini paling tepat," katanya.
Asep menjelaskan bagi pelaku UMKM, program ini sangat membantu dalam akses permodalan tanpa jaminan. Pemerintah memastikan fasilitas pinjaman di bawah Rp100 juta dapat diakses secara mudah.
"Bagi pelaku UMKM program ini bisa membantu pinjaman modal untuk nilai pinjaman di bawah Rp100 juta tanpa harus ada jaminan," ucapnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bekasi Nur Chaidir memastikan dukungan pemerintah daerah untuk mempercepat akses pembiayaan melalui KUR dan FLPP.
Diskusi panel ini dilaksanakan untuk menjelaskan skema program kepada masyarakat dan pelaku usaha dalam rangka percepatan warga yang ingin memiliki rumah atau untuk usaha terkait dengan jasa perbankan," katanya.
Pemkab Bekasi juga telah membebaskan sejumlah biaya perizinan sebagai bentuk dukungan guna menekan harga penjualan rumah subsidi. Kebijakan tersebut dinilai efektif untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap rumah layak huni.
"Perannya yang pertama tadi kita sudah membebaskan PBG untuk perumahan, BPHTB kita juga sudah bebaskan sehingga dengan tidak adanya PBG dan BPHTB ini bisa menekan nilai penjualan," katanya.
Program ini diprioritaskan bagi masyarakat yang telah memiliki usaha atau kebutuhan pembiayaan rumah seperti pelaku UMKM, kontraktor, pengemudi ojek daring hingga pengembang jasa konstruksi dan pengusaha toko bangunan.
Ia mengajak masyarakat memanfaatkan fasilitas pemerintah melalui bank-bank pemerintah dengan bunga rendah dan tanpa jaminan. "Jadi ini khusus untuk mereka yang sudah berusaha karena harus ada tempat usaha atau tempat tinggal," kata dia.
