Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memfokuskan penyelesaian masalah sampah di sejumlah pasar modern dan tradisional agar pusat perekonomian masyarakat itu bersih, nyaman dan aman.
"Volume sampah di pasar sudah mencapai 150 ton per hari dan ini menjadi perhatian khusus pemerintah kota," kata Wali Kota Pangkalpinang Saparudin di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan permasalahan sampah di pasar di Kota Pangkalpinang ini juga menjadi sorotan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), agar Pemkot Pangkalpinang segera mengantisipasi dan menyelesaikan masalah sampah di pasar ini.
"Kita sudah mendapatkan peringatan dari kementerian untuk segera menyelesaikan masalah sampah ini," katanya.
Baca juga: DLH Makassar dampingi pasar tradisional terapkan daur ulang sampah
Baca juga: Pasar tradisional di Jakarta tak patuhi aturan lingkungan
Baca juga: Menteri Lingkungan Hidup gandeng seribuan orang bersihkan sampah banjir Bali
Ia menyatakan saat ini pemerintah kota sedang melakukan perencanaan dalam menyelesaikan masalah sampah di pasar, seperti penumpukan sampah yang menyebabkan bau tidak sedap dan menjadi sarang penyakit, pencemaran lingkungan dan lainnya.
"Kita tengah mempersiapkan rancangan dalam menyelesaikan masalah sampah di pasar ini," katanya.
Menurut dia, sampah di pasar didominasi oleh sampah organik, seperti sisa sayuran, buah dan plastik, sehingga diperlukan solusi, seperti pemilahan sampah, optimalisasi fasilitas bank sampah dan rumah kompos.
"Kita akan menambah armada angkutan sampah agar pengangkutan sampah ini lebih efektif dan mengedukasi bagi pedagang dan masyarakat untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan agar pasar ini bersih, nyaman dan aman dikunjungi masyarakat," katanya.
