Tabanan, Bali (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengidentifikasi tutupan hutan di daerah aliran sungai (DAS) hulu Bali tergolong minim yang diperkirakan memicu banjir di sejumlah kabupaten/kota di Pulau Dewata, selain karena cuaca ekstrem.
“Kami memang harus mengubah semua detail rencana lanskap kita,” kata Menteri LH ,Hanif Faisol Nurofiq di sela memberikan edukasi lingkungan kepada pelajar Sekolah Rakyat Menengah Pertama 17 di Tabanan, Bali, Sabtu.
Menteri LH menjabarkan DAS hulu Bali hingga di kawasan Gunung Batur, tutupan hutan atau vegetasi hijau sangat kecil, yakni kurang dari empat persen.
Ia merinci dari sekitar 49 ribu hektare DAS, tutupan hutan yang berfungsi menyerap air dan memperkuat tanah kurang dari 1.200 hektare.
Untuk itu, ia mengajak semua pihak perlu melakukan upaya pembenahan lanskap Bali.
Sementara itu, lanjut dia, dari sisi hilir, upaya pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan sampah masih menghadapi tantangan.
“Timbulan sampah sebagian menyumbat daerah drainase. Itu kita harus berubah total. Semua upaya saat ini menuju itu,” ucapnya.
Berdasarkan data sementara BPBD Bali per Jumat (12/9) sebanyak 17 orang tewas dan lima korban dalam pencarian.
Saat ini, Pulau Dewata masih dalam status tanggap darurat selama sepekan hingga 17 September 2025, setelah banjir yang dominan melanda Bali bagian selatan.
