Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Jakarta dan sekitarnya tidak turun hujan dalam beberapa minggu terakhir. Tapi hujan emas terjadi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Senin, Tepatnya di Padepokan Pencak Silat.
Tuan rumah Indonesia menyapu bersih seluruh delapan medali emas yang diperebutkan di pertandingan final cabang pencak silat Asian Games 2018.
Pencapaian tersebut mendongrak perolehan medali dan membuat posisi Indonesia kembali bertengger di peringkat keempat daftar perolehan medali umum, menggeser Iran ke peringkat kelima.
Delapan nomor final yang dipertandingkan di cabang olaharaga pencak silat itu adalah tunggal putri, ganda putra, beregu putra, kelas B (50-55 kg) putra, kelas B putri, kelas C (55-60) kg putra, kelas c putri, dan kelas E (65-70 kg) putra.
Puspa Arumsari mengawali dominasi Indonesia dengan meraih emas pertama setelah meraih poin tertinggi di kelas seni tunggal putri.
Disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Puspa meraih poin tertinggi, yakni 467, mengalahkan pesilat Singapura Nurzuhairah Mohammad Yazid dengan poin 445 yang meraih medali perak dan pesilat Filipina, Cherry May Regalado, dengan poin 444 yang harus puas kebagian perunggu.
Sukses Puspa disusul rekannya di nomor ganda putra, yaitu Yola Primadona Jampil dan Hendy berhasil meraih poin tertinggi, yakni 580.
Mereka menyisihkan saingan terberat asal Vietnam (Duc Danh Tran dan Hong Quan Le) dengan poin 562, serta pasangan Malaysia Mohd Taqiyuddin Hamid dan Muhammad Afifi Nordin (560).
Untuk selanjutnya, pencak silat benar-benar menjadi tambang emas bagi kontingen Indonesia dengan merebut enam emas lainnya, masing-masing melalui beregu putra, Aji Bangkit Pamungkas di kelas I putra (85kg-90kg), Komang Harik Adi Putra (Kelas E putra), Iqbal Candra Pratama (Kelas E putra), Sarah Tria Monita (Kelas C putri), dan Abdul Malik (Kelas B putra).
Usai meraih emas dan sekaligus dipastikan mengantongi bonus sebesar Rp1,5 miliar dari pemerintah, Abdul Malik mengatakan bahwa kemenangan tersebut dipersembahkan kepada keluarganya.
"Medali emas ini kupersembahkan untuk keluargaku," kata Malik.
"Belum tahu uangnya (bonus) akan digunakan untuk apa. Tapi, saya berkeinginan untuk membangun tiga masjid di Sulut, salah satunya di Bitung," katanya.
Hujan emas di TMII
Senin, 27 Agustus 2018 22:47 WIB