Washington (ANTARA) - Program nuklir Iran telah mengalami penurunan selama satu hingga dua tahun akibat serangan udara terbaru AS, kata Juru Bicara Pentagon, Sean Parnell, pada Rabu.
“Kami telah menurunkan kemampuan program mereka selama satu hingga dua tahun. Setidaknya, penilaian intelijen di dalam departemen menilai seperti itu,” kata Parnell kepada wartawan.
“Kami memperkirakan lebih mendekati dua tahun, seperti memperlambat selama dua tahun,” sambungnya.
Penilaian AS terkait kerusakan pada tiga fasilitas nuklir utama Iran tetap “tidak berubah," kata Parnell.
Baca juga: Putin dan Macron singgung konfrontasi Iran-Israel serta serangan AS
Ia menambahkan bahwa lokasi-lokasi tersebut telah sepenuhnya dimusnahkan.
“Kami yakin kemampuan nuklir Iran telah mengalami penurunan yang serius, bahkan mungkin ambisi mereka untuk membuat bom,” ujar Parnell.
Ia juga menyebut bahwa penilaian lebih lanjut masih berlangsung.
AS menjatuhkan enam bom penghancur bunker di fasilitas nuklir Fordow pada 22 Juni dan meluncurkan puluhan rudal jelajah berbasis kapal selam ke dua lokasi lainnya di Natanz dan Isfahan sebagai bagian dari kampanye melawan program nuklir Iran.
