Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan mengoptimalkan lahan rawa dan cetak sawah guna memperkuat, serta mendukung ketahanan pangan nasional.
Kepala DPKP Provinsi Kalsel Syamsir Rahman dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis, mengatakan kegiatan optimalisasi lahan rawa dan cetak sawah melibatkan perwakilan Dinas Pertanian dari 13 kota/kabupaten se-Provinsi Kalsel melalui rapat koordinasi.
"Optimalisasi lahan rawa dan cetak sawah merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan," kata Syamsir.
Syamsir menuturkan DPKP Provinsi Kalsel menggandeng perwakilan Dinas Pertanian pada 13 kota/kabupaten untuk Rapat Koordinasi Kegiatan Survei Investigasi dan Desain (SID) Optimalisasi Lahan Rawa dan Cetak Sawah 2025, bahkan dihadiri Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian RI Husnain.
Dikatakan Syamsir, tiga aspek utama sebagai dasar pelaksanaan pelaksanaan optimalisasi lahan rawan dan cetak sawah, yaitu Survei Investigasi dan Desain (SID), validasi dan legalitas lahan, serta kesesuaian teknis lahan.
"Ketiga aspek itu menjadi kunci agar program berjalan efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan," ujar Syamsir.
Sekretaris DPKP Provinsi Kalsel Imam Subarkah mengungkapkan Provinsi Kalsel mendapatkan alokasi luas lahan sebesar 30 ribu hektare untuk kegiatan cetak sawah dan 30 ribu hektare optimalisasi lahan rawan pada 2025.
Baca juga: Lahan Rawa di Penajam Paser Utara dijadikan sawah untuk menunjang pangan Kota Nusantara
Baca juga: Cetak sawah di lahan rawa sulfat masam
Baca juga: Kalsel optimalisasi 41.829 hektare lahan rawa