Jakarta (ANTARA) - Indonesian Petroleum Association (IPA) menilai mahasiswa dapat menjadi aktor penting dalam inovasi dan kebijakan energi berkelanjutan.
"Mereka bukan hanya pengguna energi di masa depan, tetapi juga aktor penting dalam inovasi dan kebijakan energi berkelanjutan," ujar Direktur Eksekutif IPA Marjolijn Wajong dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad.
Sebelumnya, IPA menggelar diskusi bersama para mahasiswa dengan tema Energizing the Future: The Evolution of Oil and Gas in Energy Transition Era di Universitas Trisakti, Jakarta, Jumat (21/2).
Acara bertajuk IPA Goes to Campus tersebut bertujuan memperluas wawasan mahasiswa tentang peran industri migas dalam transisi energi.
Hal senada disampaikan oleh VP Subsurface Asia Pacific bp Indonesia Raihan Mahendra yang menyoroti peran sektor migas dalam mendukung transisi energi.
"Industri ini memiliki sumber daya dan infrastruktur yang dapat menjadi katalisator adopsi energi terbarukan dan penangkapan karbon," katanya.
Baca juga: Indonesia dan Kanada dorong transisi energi berkelanjutan
Baca juga: UI dan University of Dar Es Salaam kembangkan sumber daya energi berkelanjutan
Baca juga: Dubes dukung pembangunan ekonomi hijau Indonesia
Sementara itu, Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik Kebumian dan Energi selaku perwakilan dari Universitas Trisakti Mulia Ginting menyampaikan bahwa transisi energi merupakan tantangan global yang membutuhkan pemahaman dan partisipasi aktif berbagai sektor, termasuk migas.
"Sektor ini memiliki keahlian dan infrastruktur yang dapat mendukung percepatan adopsi energi hijau dan teknologi berkelanjutan," ungkapnya.
Sebagai organisasi yang menaungi perusahaan dan praktisi hulu migas di Indonesia, IPA secara aktif berkomitmen mendukung peningkatan kapasitas generasi muda melalui berbagai inisiatif edukasi, termasuk IPA Goes to Campus.
Acara tersebut merupakan bagian dari program Youth@IPAConvex yang akan berlangsung bersamaan dengan IPA Convex Ke-49 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten pada 20-22 Mei 2025.*