Solo (ANTARA) - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria meminta setiap desa menyiapkan potensi lokal untuk menumbuhkan ekonomi dalam negeri.
"Harapannya setiap desa tahu potensi yang ada sehingga bisa dikembangkan untuk kemajuan masing-masing desa," katanya pada pembukaan Silaturahmi Nasional Gema Desa dalam rangka HUT ke-17 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (1/2).
Ia mengapresiasi upaya memajukan desa yang sudah dilakukan oleh sejumlah pihak, salah satunya perkumpulan mantan perangkat dan kepala desa yang tergabung dalam Gerakan Membangun Desa (Gema Desa).
"Ini saya bisa hadir memenuhi undangan keluarga besar Gema Desa yang ulang tahun ke-17," katanya.
Pada kesempatan tersebut, ia mengapresiasi langkah Gema Desa yang sudah berbuat kemajuan desa di seluruh Indonesia.
"Kemajuan Gema Desa sangat membantu bagi kemajuan setiap desa, memastikan potensi desa yang bisa dikembangkan," katanya.
Selain itu, Gema Desa selama ini juga ikut terlibat aktif untuk ikut meningkatkan UMKM, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan seluruh potensi yang ada di desa.
Ia berharap ke depan Gema Desa dapat terus aktif untuk menyukseskan program yang dicanangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Harapannya Gema Desa dapat ikut terlibat aktif memastikan program Prabowo-Gibran bisa terlaksana lima tahun ke depan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Gema Desa Sobari berharap di usia yang ke-17 Gema Desa mampu menjadi kepanjangan tangan pemerintah.
"Harapannya di ulang tahun ke-17 ini sudah masuk dewasa, bisa menerjemahkan dan menangkap program pemerintah untuk desa," katanya.
Sementara itu, pertunjukan tarian kolosal hingga musik memeriahkan Silatnas Gema Desa yang diikuti oleh ribuan orang dari berbagai daerah tersebut.
Ahmad Riza Patria menyatakan Presiden RI Prabowo Subianto meminta agar seluruh kebutuhan pokok makan bergizi gratis (MBG) dipasok oleh desa."Pak Prabowo meminta agar seluruh kebutuhan MBG dipasok dari desa-desa," katanya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (1/2) malam.
Riza mengatakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus mulai bersiap dan terlibat aktif untuk pasokan kebutuhan pangan MBG.
"UMKM dan koperasi semua jadi prioritas dari Badan Gizi Nasional, harapannya agar desa bisa aktif seperti yang disampaikan presiden," katanya.
Dengan upaya tersebut diharapkan ke depan pertumbuhan ekonomi akan meningkat sampai 4-7 kali lipat, karena adanya perputaran uang yang beredar di desa sebagai dampak dari program MBG.
"Oleh karena itu, harapannya seluruh desa siap menyambut program ini, jadi subjek pembangunan desa," katanya.
Pihaknya juga berharap program tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Lebih jauh Riza mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan Permendes soal dana desa, yakni Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2023 tentang Rincian Prioritas Penggunaan Dana Desa dengan menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam pengaturannya.
"Dalam Permendes, sekurangnya minimal 20 persen untuk ketahanan pangan. Desa mendukung program ketahanan pangan, mendukung swasembada pangan," katanya.
Selain itu, dia menyampaikan nantinya akan ada desa tematik, seperti misalnya kampung cabai, kampung padi, kampung durian, desa ikan gabus, desa ikan patin, dan sebagainya.
"Oleh karena itu, semua desa harus punya potensi desa masing-masing untuk dimajukan, bahkan ekspor nantinya. Selama ini juga sudah ada beberapa desa yang punya kemampuan ekspor. Harapannya ke depan semuanya," katanya.
Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan lima tahun mendatang jumlah desa tertinggal dan desa sangat tertinggal dapat terus berkurang.
"Kita jadikan desa yang berkembang jadi desa maju dan mandiri," katanya.
Mandiri pangan
Heru Wahyudi, dosen Program Studi Administrasi Universitas Pamulang, Banten, pernah menulis artikel di Antara, yang menyebutkan, dari alokasi Dana Desa sebesar Rp71 triliun di tahun 2025, pemerintah memberi desa keleluasaan untuk mengembangkan potensi lokalnya. Dana ini nanti digunakan untuk infrastruktur pertanian, pengembangan sumber daya manusia, dan penguatan ekonomi desa demi mewujudkan visi Indonesia 2025.
Pemberdayaan desa bersinergi dengan perbaikan gizi masyarakat, utamanya untuk mengatasi stunting, masalah yang masih jadi tantangan. Program Makan Bergizi Gratis yang diluncurkan pada 6 Januari 2025 dengan anggaran Rp71 triliun adalah program pemerintah untuk menangani masalah ini, menarget 19,47 juta penerima manfaat termasuk siswa, balita, dan ibu hamil.
Model Desa Mandiri Pangan menjadi contoh, mendorong desa untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, meningkatkan gizi, dan memberdayakan ekonomi lokal. Dari pendekatan tersebut, desa tak lagi menjadi objek pembangunan, melainkan subjek yang menentukan kemajuannya sendiri, menjadi bagian integral dari proses pembangunan.
Desa punya peran dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Sebagai ujung tombak produksi pangan, desa memastikan ketersediaan, akses, dan pemanfaatan pangan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Desa Simbang di Kabupaten Majene misalnya, memanfaatkan Dana Desa untuk mengembangkan pertanian tomat, jagung, dan kelapa, (M. Sajidin et al.2023). Usaha ini tak cuma meningkatkan produksi pangan, tapi juga pemberdayaan ekonomi lokal.
Konsep lumbung pangan desa menjaga stabilitas ketersediaan pangan. Contohnya, Desa Bener di Kabupaten Cilacap di tahun 2024 mengembangkan Lumbung Desa Bener yang fokus pada penyediaan cadangan pangan dan pengelolaan. Inisiatif tersebut sebagai benteng pertahanan saat terjadi gejolak harga atau kelangkaan pangan.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pada 6 Januari lalu tak cuma pada peningkatan gizi masyarakat, sebaliknya menjadi katalis produksi pertanian lokal. Melalui integrasi keduanya, MBG bersinergi untuk mendorong ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.
Program tersebut menjadi penggerak ekonomi dengan memberi kepastian pasar bagi petani lokal. Dengan adanya offtaker, kini petani punya kepastian dalam pemasaran hasil pertanian. MBG bukan hanya pemenuhan gizi, tapi strategi untuk memperkuat rantai pasok pangan dari hulu ke hilir.
Integrasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan peningkatan produksi pertanian lokal dilakukan melalui beberapa strategi. Pertama, memanfaatkan produk lokal dalam menu MBG, seperti mengganti daging dengan ikan di Indonesia Timur, yang memastikan kecukupan gizi dan peluang bagi petani dan nelayan lokal.
Kedua, penguatan kapasitas petani lokal. Kementerian Pertanian menyiapkan kebijakan untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas lahan tanam melalui berbagai program.
Selanjutnya, modernisasi pertanian dan pemanfaatan teknologi, seperti pertanian presisi, untuk meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani.
Baca juga: Presiden minta seluruh kebutuhan MBG dipasok desa
Baca juga: Desa, gizi dan pangan