Depok (ANTARA) - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) meluncurkan White Paper yang dituangkan narasi perekonomian Indonesia melalui 14 artikel yang telah disusun.
Kepala LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin di Kampus UI Depok, Senin mengatakan penyusunan 14 artikel ini untuk menanggapi berbagai permasalahan perekonomian yang terjadi di Tanah Air dan proyeksi di masa datang.
LPEM FEB UI meluncurkan white paper yang bertema ‘Dari LPEM Bagi Indonesia: Agenda Ekonomi dan Masyarakat Indonesia 2024-2029; Langkah Prioritas untuk Pemerintahan Masa Depan’.
Baca juga: LPEM FEB UI beri usulanusul langkah prioritas untuk pemerintah masa depan
Chaikal menyampaikan bahwa bagaimana kondisi pertumbuhan perekonomian Indonesia yang dalam dua dekade terakhir tidak pernah jauh dari 5 persen. Pertumbuhan kredit per tahun juga tidak pernah lebih dari 15 persen. Partisipasi kerja perempuan mentok di angka 54 persen.
Selain itu, rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tidak pernah melampaui 11 persen. Bahkan hanya 9,9 persen dalam satu dekade terakhir. Adapun kontribusi industri terus menurun dan hanya sekitar 18 persen terhadap PDB. Hal itu disertai kemiskinan ekstrem yang persisten di tingkat 1,7 persen.
"Jadi isu-isu pembangunan saat ini dan ke depan harus dipetakan. Tentu saja kami juga menawarkan reformulasi kebijakan yang optimal untuk jangka pendek dan pencapaian jangka panjang," katanya.
Baca juga: LPEM FEB UI: Program kartu prakerja kurangi dampak kesehatan mental akibat pandemi
Baca juga: LPEM FEB UI: Pemberdayaan perempuan kunci bijak keuangan di rumah tangga
Dia pun mengingatkan, pada 14 Februari 2024 masyarakat Indonesia akan mengadakan hajatan demokrasi terbesar pemilihan umum kepala daerah, dan presiden. Oleh karena itu, peluncuran white paper ini mengundang perwakilan tim pemenangan tiga pasangan capres dan cawapres.
Harapannya memberikan gambaran untuk pemerintahan mendatang dalam menyederhanakan pembuatan kebijakan. Sehingga mendorong Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi.
Lima tahun ke depan adalah lima tahun pertama dalam 20 tahun pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Sebagai negara kepulauan besar yang unik dengan keragaman agama, suku-budaya, dan norma sosial, membawa 278 juta penduduk Indonesia melalui koridor sempit untuk menjadi negara maju adalah tidak mudah. Transisi demografi, transisi digital, transisi energi, dan fragmentasi global menambah kompleksitas dalam perencanaan pembangunan.
LPEM FEB UI luncurkan White Paper narasi perekonomian Indonesia
Senin, 30 Oktober 2023 20:46 WIB