Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan kebijakan hilirisasi membuat Indonesia disegani dunia karena hilirisasi jadi instrumen negara berkembang untuk menjadi negara maju.
Hal itu disampaikan Bahlil dalam Orasi Ilmiah: Transformasi Ekonomi Melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal di hadapan lebih dari 1.000 mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa."Kita hadapi gugatan larangan nikel di WTO. Kita juga inisiasi Kompendium Bali dalam TIIMM (Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting) G20 kemarin agar negara-negara G20 sepakati pentingnya hilirisasi untuk mendorong nilai tambah. Kita harus dorong agar Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara tujuan wisata. Dengan hilirisasi ini Indonesia semakin disegani," katanya.
Bahlil juga menyampaikan bahwa hilirisasi merupakan upaya untuk mengembangkan industri berkelanjutan yang telah terbukti berdampak pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, serta peningkatan pendapatan negara.Pemerintah berupaya serius untuk mendorong hilirisasi dalam penciptaan nilai tambah sumber daya alam, contohnya melalui pembangunan smelter tembaga oleh PT Freeport Indonesia (PT FI) di Gresik, Jawa Timur.
Lebih lanjut, Bahlil juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku industri hilirisasi dengan pengusaha nasional di daerah.Hal itu bertujuan agar pengusaha daerah menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri dan mendapatkan manfaat secara maksimal dari sumber daya alamnya. Melalui hilirisasi, Bahlil memaparkan bahwa salah satu tujuannya adalah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah.
Sementara itu, Chairman of the Board & CEO Freeport Mc-MoRan Richard C. Adkerson dalam orasinya juga menyampaikan kebanggaannya atas kontribusi Freeport-McMoRan melalui PT FI yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1972 hingga kini tambang di Papua telah dioperasikan sepenuhnya oleh warga negara Indonesia.