Kasatlantas Polresta Bogor Kota AKP Galih Apria di Kota Bogor, Jumat, mengatakan arus mudik yang kembali ada setelah dua tahun Pandemi COVID-19 akan mendapatkan pelayanan menyesuaikan aturan pemerintah mengenai protokol kesehatan.
"Sehingga kami menyediakan satu pos terpadu dan enam lainnya, termasuk pos pelayanan," kata Galih.
Dia menyebut enam titik pengamanan mudik Lebaran berada di Pintu I Kebun Raya Bogor untuk pos pengamanan di Kecamatan Bogor Tengah, di simpang tol Bogor Outer Ring Road (BORR) untuk pengamanan wilayah Kecamatan Bogor Utara dan di pertigaan Yasmin untuk wilayah Bogor Utara.
Selanjutnya, di dekat bundaran Ekalokasari Mal untuk pelayanan wilayah Kecamatan Bogor Timur, di sekitar Terminal Bubulak untuk wilayah Kecamatan Bogor Barat dan simpang Cipaku untuk wilayan Kecamatan Bogor Selatan. Ditambah pos pelayanan di Pos Polisi Terminal Baranangsiang.
Galih menyampaikan menurut hasil survei kepolisian pada tahun 2019 pemudik yang masuk ke Kota Bogor mencapai 300.000 orang.
Kemudian pada tahun 2020 dan 2021 jumlah pemudik turun hingga 270.000 orang atau 90 persen, sehingga pemudik yang masuk ke daerahnya hanya sekitar 30.000 orang.
Arus mudik di Kota Bogor, kata Galih, seperti biasanya merupakan perlintasan dan kebanyakan dari wilayah sekitar Jawa Barat, Jabodetabek dan lokal Kota Bogor. Selain itu, kepadatan lalu lintas biasanya dipenuhi oleh pengunjung tempat wisata.
Arus mudik di Kota Bogor, kata Galih, seperti biasanya merupakan perlintasan dan kebanyakan dari wilayah sekitar Jawa Barat, Jabodetabek dan lokal Kota Bogor. Selain itu, kepadatan lalu lintas biasanya dipenuhi oleh pengunjung tempat wisata.
Setelah pengendalian penyebaran COVID-19 cukup melandai pada Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah, kata Galih, geliat mudik Lebaran kembali tinggi.
Namun, mengantisipasi lonjakan COVID-19 agar tidak kembali terjadi, Polresta Bogor telah menyiapkan alat cek suhu tubuh yang bisa menyemprotkan hand sintizer di pos penjagaan.
Bagi masyarakat yang datang ke terminal, akan mendapati alat itu berbicara berapa suhu tubuhnya, lalu mengeluarkan hand sanitizer untuk menjaga kebersihan tangan.
"Nama alat ini TALAS, semoga alat ini bermanfaat untuk kita yang berada di terminal, untuk mengecek kesehatan penumpang dan pengunjung terminal," jelas Galih.