Virus Corona Delta terdeteksi muncul di Bekasi, warga diminta waspada

Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diminta mewaspadai penyebaran virus corona varian baru yakni Corona Delta atau B.1617.2 yang penularannya lebih cepat dan telah menyebar di India dan Inggris setelah diketahui muncul di daerah itu.

Wakil Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh, Kamis mengatakan, salah satu warganya yang berada di wilayah Utara Bekasi diketahui terpapar virus yang pertama kali ditemukan di India tersebut setelah menjalani pemeriksaan di Jakarta.

"Kita diberitahu oleh Kemenkes ada warga yang terpapar varian baru," katanya di Cikarang.

Baca juga: Lonjakan kasus COVID-19, PMI Bekasi butuh stok plasma konvalesen

Saat ini pasien tersebut sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Jakarta, sementara keluarganya menjalani isolasi mandiri di wilayah Kabupaten Bekasi.

Berdasarkan hasil penelusuran, warga tersebut terpapar setelah mengunjungi kediaman keluarganya di Jonggol, Bogor. Setelah pulang dari Jonggol warga tersebut terkonfirmasi positif terpapar varian baru virus corona.

"Dia pergi ke tempat keluarganya di Jonggol, balik dari sana terkonfirmasi positif, hasilnya dinyatakan itu varian baru," ucapnya.

Baca juga: Cegah klaster baru, Satgas COVID-19 bubarkan pesta nikah di Cabangbungin Bekasi

Masrikoh mengatakan, warga yang terpapar tersebut berjumlah tiga orang yakni suami, isteri, dan anaknya. Saat ini isterinya sedang melakukan isolasi mandiri di wilayah Utara Kabupaten Bekasi sementara dua orang laainnya menjalani perawatan di Jakarta.

"Jadi keluarga ini punya dua rumah, selain di Jakarta juga di Kabupaten Bekasi, tapi KTP nya DKI Jakarta," ungkapnya.

Masrikoh meminta masyarakat menjaga imunitas serta menerapkan protokol kesehatan ketat dengan selalu mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.

Baca juga: Polres Bekasi gelar vaksinasi massal pada 1.200 warga wilayah rentan

"Kalau bukan keperluan penting dan mendadak lebih baik di rumah saja. Warga harus terus disiplin menerapkan prokes ketat dan kami terus berupaya mengoptimalkan 3T (tracking, tracing, dan treatment) sekaligus vaksinasi massal," kata dia. (KR-PRA).