Banten, (Antaranews Bogor) - Institut Pertanian Bogor akan merakit pengembangan varietas Okra dan cara pengolahannya agar memudahkan petani dalam memproduksi serta memasarkannya.

"Memang belum ada cara pengolahan okra dari IPB, tetapi kita sudah mengembangkan varietas okra ungu melalui teknologi IPB. Hanya saja kendalanya, karena tidak bisa dikonsumsi oleh masyarakat jadi petani kebingungan mengembangkan Okra," kata Guru Besar Agronomi bidang pemuliaan tanam Fakultas Pertanian IPB, Prof Muhammad Syukur, usai menghadiri Gelar Teknologi Pertanian di Provinsi Banten, Rabu.

Upaya untuk merakit model pengembangan varietas dan pengolah tanaman Okra tercetus dari hasil diskusi dengan sejumlah petani di Provinsi Banten yang menghadiri taklshow Gelar Teknologi Pertanian yang diselenggarakan oleh IPB bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten.

Hambali salah satu petani hortikultura mempertanyakan bagaimana cara mengolah Okra agar produksi yang dihasilkan tetap laku terjual walau kerja sama dengan pasar moderen telah berhenti.

Dia mengatakan, sejak tahun 2002 ia telah menanam Okra dilahan seluas dua hektar. Iapun menjalin kerja sama dengan salah satu super market terbesar untuk menyalurkan Okra yang diproduksinya.

"Sekarang ini kerja sama dengan pihak super market sudah putus, dan produksi Okra saya sudah tidak laku lagi. Jadi bagaimana agar Okra yang saya produksi bisa tetap laku, apakah ada cara pengolahannya dari IPB," kata Hambali bertanya.

Menanggapi hal itu, Prof Syukur menjelaskan bahwa tanaman Okra belum terlalu disukai masyarakat karena tidak enak di lidah orang Indonesia.

"Selama ini Okra diproduksi oleh petani untuk dijual ke pasar moderen karena pembelinya masyarakat kalangan menengah terutama kalangan ekspatriat, dan juga untuk ekspor," kata Prof Syukur.

Karena belum adanya cara pengolahan Okra yang cocok dengan lidah orang Indonesia, membuat tanaman tersebut hanya laku bagi kalangan menengah ke atas.

Namun, lanjut Prof Syukur, tanaman Okra merupakan tanaman hijau yang memiliki khasiat anti oksidan tinggi mencegah jantung.

"Justru yang berkahsiat tinggi dari Okra adalah lendirnya, hanya saja lendir ini bagi lidah orang Indonesia tidak terlalu suka. Sementara pengolahan okra tidak begitu banyak yang tahu," kata Prof Syukur.

Oleh karena itu, lanjutnya, kedepan, IPB akan merakit varietas Okra dengan kandungan kaya protein, dan sembali mensosialisasikan cara pengolahannya, sehingga tanaman tersebut dapat menjadi andalan bagi para petani untuk dikembangkan.

"Kita sudah kembangkan varietas okra ungu, karena warna ungu ini baik bagi tubuh manusia. Kedepan akan kita rakit pengolahan okra agar bisa diolah oleh masyarakat, mengingat kandungannya yang sangat bagus bagi kesehatan kita," katanya. ***2***

T.KR-LR

(T.KR-LR/B/F003/F003) 22-10-2014 22:15:14

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014