Banten, (Antaranews Bogor) - Pemerintah Provinsi Banten optimistis dapat mengembangkan sektor pertanian dengan menjadi daerah kawasan penyangga DKI Jakarta dan Sumatera.

"Kita ingin mengembangkan potensi yang ada, terutama di sektor pertanian, Banten bisa memaksimalkan perannya sebagai daerah penyangga karena posisi kita berada di antara Sumatera dan Jawa," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, Eneng Nurcahyanti, saat ditemui usai workshop pendampingan teknologi pertanian di Banten, Rabu.

Eneng menjelaskan, perkembangan sektor pertanian di Banten tidak semaju sektor industri, jasa dan pariwisata yang sudah lebih duluan unggul.

Kontribusi produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian Banten masih sebesar 8 sampai 9 persen, sedangkan sektor industri, jasa dan pariwisata telah mencapai 50 persen.

Banten terbagi empat wilayah, dengan delapan kabupaten kota. Wilayah potensial terdapat di Utara dan Selatan.

"Wilayah Utara merupakan daerah industri, jasa dan pariwisata, sedangkan pertanian ada di wilayah Selatan," kata Eneng.

Komoditas pertanian hortikultura unggulan yang menonjol di wilayah Banten yakni manggis, sawo, dan durian.

Banten juga tengah mengembangkan komoditas jambu citra, alpukat, sedangkan sektor perkebunan seperti coklat, sawit, dan tanaman hias.

"Di sektor pangan, Banten juga menjadi 10 provinsi yang berkontribusi memproduksi beras nasional. Kami juga mengembangkan kedelai dan jagung, selain untuk nasional juga ekspor," kata Eneng.

Selain sebagai penyanggah, Pemerintah Provinsi Banten juga melihat potensi sebagai penyumplai bahan baku untuk pakan ternak.

"Karena kita punya sumber daya alamnya, bahan-bahan baku pakan bisa kita produksi. Di Banten sudah ada 13 pabrik produksi pakan, kita lihat ini peluang untuk menjadi penyedia bahan baku pakannya," kata Eneng.

Untuk mengembangkan potensi tersebut, lanjut Eneng, Pemerintah Provinsi Banten bekerja sama dengan IPB dengan harapan dapat mewujudkan Banten sebagai daerah penyangga.

"Misalnya di sektor peternakan, hewan-hewan ternak yang datang dari Sumatera, bisa kita olah dulu di Banten, lalu kita distribusikan ke Jakarta sudah dalam bentuk jadi, seperti daging steak, karena Jakarta pasarnya besar sekali," kata dia.

Kasubid Kebijakan Pertanian Direktorat Kajian Strategis Kebijakan Pertanian (KSKP) IPB Dr Suryo Wiyono mengatakan, sektor pertanian di Provinsi Banten cukup potensial untuk dikembangkan.

"Salah satunya Banten sebagai daerah penyangga antara pulau Sumatera dan Jawa. Ini potensial sekali dikembangkan, meningkatkan daya saing petani, meningkatkan produksi didorong infrastruktur yang memadai," kata Suryo.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014