Jakarta, (Antaranews Bogor) - Jakarta Marathon yang digelar pada Minggu (26/10) akan dimeriahkan dengan atraksi budaya nasional dan kontemporer di sejumlah lokasi yang dilintasi peserta lomba berskala internasional itu.
"Atraksi itu wujud dukungan kami terhadap Jakarta Marathon yang merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan tema Festival City Marathon. Festival ini merupakan ciri khas yang membedakannya dengan 5.000 penyelenggaraan marathon di berbagai belahan dunia," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, di Jakarta, Rabu.
Arie mengatakan festival ini merupakan ajang promosi pariwisata Indonesia. Pelaksanaannya di 20 lokasi yang akan dilalui peserta marathon pukul 05.00-11.00 WIB.
"Warga ataupun wisatawan, dapat memperoleh informasi secara langsung berbagai kebudayaan daerah. Hal ini diharapkan menyejajarkan acara Jakarta Marathon dengan acara serupa yang bergengsi di dunia," ungkapnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan respons positif ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang ikut menambah bobot penyelenggaraan festival yang kedua ini.
"Dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta benar-benar mengisi arti 'positioning' Jakarta Marathon sebagai Festival City Marathon," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar.
Suguhan budaya nusantara pada pelaksanaan Jakarta Marathon antara lain tifa dan yospa (Papua), dol dan tasa (Bengkulu), balegaur dan gamelan (Bali), kolintang dan idiokordo (Sulawesi), liong dan barongsai (Tionghoa) gambang kromong dan tanjidor (Jakarta), gendang dan baleg (NTB), gondang batak dan gondang sembilan (Sumatera Utara), serta panting dan kollatung (Kalimantan).
Atraksi kontemporer akan berupa pertunjukandisc jockey, jazz fusion, brass band, drumb band, dan drum percussion.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Atraksi itu wujud dukungan kami terhadap Jakarta Marathon yang merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan tema Festival City Marathon. Festival ini merupakan ciri khas yang membedakannya dengan 5.000 penyelenggaraan marathon di berbagai belahan dunia," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, di Jakarta, Rabu.
Arie mengatakan festival ini merupakan ajang promosi pariwisata Indonesia. Pelaksanaannya di 20 lokasi yang akan dilalui peserta marathon pukul 05.00-11.00 WIB.
"Warga ataupun wisatawan, dapat memperoleh informasi secara langsung berbagai kebudayaan daerah. Hal ini diharapkan menyejajarkan acara Jakarta Marathon dengan acara serupa yang bergengsi di dunia," ungkapnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan respons positif ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang ikut menambah bobot penyelenggaraan festival yang kedua ini.
"Dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta benar-benar mengisi arti 'positioning' Jakarta Marathon sebagai Festival City Marathon," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar.
Suguhan budaya nusantara pada pelaksanaan Jakarta Marathon antara lain tifa dan yospa (Papua), dol dan tasa (Bengkulu), balegaur dan gamelan (Bali), kolintang dan idiokordo (Sulawesi), liong dan barongsai (Tionghoa) gambang kromong dan tanjidor (Jakarta), gendang dan baleg (NTB), gondang batak dan gondang sembilan (Sumatera Utara), serta panting dan kollatung (Kalimantan).
Atraksi kontemporer akan berupa pertunjukandisc jockey, jazz fusion, brass band, drumb band, dan drum percussion.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014