Karawang, (Antaranews Bogor) - Kementerian Kelautan dan Perikanan membutuhkan 69,7 miliar benih ikan budidaya untuk mengejar target produksi perikanan budidaya tahun ini yang mencapai 13,9 juta ton.

"Kebutuhan benih ikan itu mencakup sejumlah komoditas perikanan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo saat kunjungan kerja ke Karawang, Rabu.

Dikatakannya, sejumlah komoditas perikanan tersebut diantaranya udang, ikan patin, rumput laut, ikan nila, lele, serta ikan mas. Selain itu, ada pula kebutuhan ikan nonkonsumsi seperti ikan mas koki dan koi.

Ia memprediksi kebutuhan benih ikan untuk dua tahun ke depan akan lebih besar dibandingkan dengan tahun ini. Karenanya, perlu dilakukan antisipasi yang salah satunya mengoptimalkan kemitraan antara pemerintah dengan pihak swasta.

Langkah antisipasi lainnya, melakukan percepatan sistem pembenihan perikanan budidaya. Diantaranya mengembangkan "broodstock centre" yang di dalamnya melakukan pengembangan indukan unggul.

Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi benih, mendorong peningkatan kemampuan unit pembenihan rakyat, sertifikasi cara pembenihan ikan yang baik, dan lain-lain.

Sedangkan untuk mengatasi permasalahan distribusi benih perikanan, dilakukan pemetaan sentra produksi benih di bidang budidaya perikanan.

Pemetaan sentra produksi benih itu menyasar sejumlah komoditas unggulan seperti udang vaname, patin, nila dan ikan lele.

Sementara itu, mengenai penguatan kemitraan antara pemerintah dan pihak swasta, itu ditandai dengan penyerahan bantuan sebesar Rp3 miliar dari Tahir Foundation kepada para pembudidaya ikan di lima daerah sekitar Pantura Jabar.

Para pembudidaya ikan yang mendapatkan bantuan tersebut berasal dari Karawang, Bekasi, Subang, Indramayu, dan Cirebon.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014