Jakarta, (Antaranews Bogor) - Universitas Trisakti terus melakukan berbagai strategi pengembangan yang diarahkan kepada peningkatan akhlak, relevansi, produktifitas, kualitas, kuantitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan tinggi melalui peningkatan kinerja.

"Strategi yang dikembangkan Universitas Trisakti sangatlah beralasan, karena peran perguruan tinggi memang seharusnya tidak lagi hanya terkait pada kercerdasan intelektual, namun juga memperhatikan dan memberikan ruang bagi kecerdasan emosional dan spiritual," kata Rektor Universitas Trisakti, Thoby Muthis dalam sambutannya pada acara Wisuda Universitas Trisakti Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 di Jakarta, Kamis.

Menurut Thoby untuk mewujudkan social sensitivity tidak hanya kualitas akademik yang akan dikembangkan oleh Universitas Trisaki, namun juga mengembangkan karakter peserta didik yang berinisiatif.

"Yakni yang sanggup menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan orang lain, mau terus menerus belajar dengan memacu spirit of learning secara berkelanjutan sehingga dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang selalu berubah secara cepat," ujarnya.

Oleh karenanya, dalam era globalisasi dan persaingan yang ketat dalam dunia kerja, sudah menjadi tantangan bahwa semua lulusan dari perguruan tinggi harus mempersiapkan diri lebih baik.

"Salah satu kunci dalam keberhasilan dalam persaingan internasional dan lokal, tidak ada jalan lain yakni harus memacu kreativitas dan inisiatif hingga maksimal," ujar Thoby.

Pada wisuda kali ini, Universitas Trisakti meluluskan 1.701 wisudawan, yang terdiri dari 21 lulusan Program Doktor, Program Magister 402 lulusan, Program Sarjana 1.102 dan Program Diploma 176 orang. Dengan demikian semenjak didirikan pada tahun 1965, Univeristas Trisakti telah meluluskan 104.206 lulusan.

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat, Irjen. Pol. Mochamad Iriawan, yang pada kesempatan tersebut juga mengikuti prosesi wisuda setelah mengambil Program Doktor di Universitas Trisakti, mengungkapkan harapannya agar Universitas Trisakti dapat memberikan kontribusi untuk bangsa serta negara Indonesia.

"Para wisudawan dan wisudawati lulusan Trisakti jangan hanya mampu atau mahir di bidangnya saja masing-masing tanpa mendistribusikan dirinya kepada masyarakat bangsa indonesia," ujarnya.

Iriawan juga mengungkapkan, bahwa bangsa Indonesia dalam beberapa sektor masih tergantung pada bangsa bangsa lain. "Masih banyak masyarakat yang belum menikmati kemerdekaan, bahkan tidak memiliki mimpi akan kehidupan yang aman, makmur dan sejahtera, karena untuk memenuhi kebutuhan dasarnya saja masih sulit," ujarnya.

Namun demikian Iriawan menegaskan bahwa bangsa Indonesia tentu tidak mungkin untuk mengharapkan bangsa lain untuk menyelesaikan persoalan di Indonesia. "Sebagai kaum intelektual, maka kita harus tampil, dan menjadi pelopor dalam kemajuan bangsa," ujarnya.

"Kita harus sering mengasah kemampuan kita, jiwa empati, keterbukaan, kesadaran dan kebersamaan untuk terus membangun bangsa," katanya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014