Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memulai pelatihan daring bagi tenaga kerja pada usaha dan industri spa sebagai upaya upskilling dan reskilling kompetensi mereka, sekaligus antisipasi menghadapi new normal setelah pandemi COVID-19.
Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh saat membuka secara resmi pelatihan daring spa, Rabu, mengatakan, pemerintah mendorong para pekerja untuk tetap menjaga keahlian dan keterampilannya di saat pandemi sekarang ini sehingga pada saat kondisi normal nanti, mereka tidak canggung dalam memasuki dunia kerja kembali.
"Kami terus berupaya memberikan yang terbaik, terutama dalam upaya meningkatkan pelayanan dan inovasi juga memastikan peningkatan kualitas tenaga kerja dan pelaku pariwisata maupun ekonomi kreatif. Salah satunya melalui pelatihan daring spa ini," kata Frans Teguh.
Baca juga: Kemenparekraf gelar pelatihan daring gratis untuk pelaku usaha SPA
Pelatihan terbagi dalam tiga kelas yakni Refleksi Relaksasi Spa, Spa Terapis Pratama, serta Spa Terapis Madya. Pelatihan resmi dimulai Rabu (20/5) untuk kelas refleksi relaksasi spa yang akan berlangsung selama 8 hari ke depan kemudian diikuti kelas lainnya.
Dalam pelatihan yang melibatkan pengajar dari Pacific International Beauty Institute (PIBI) ini, materi-materi yang diberikan disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang spa. Hal ini karena nantinya para peserta tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, tapi juga menuju sertifikasi kompetensi.
Hal ini sangat penting dalam era kompetisi ke depan. Tidak hanya dalam konteks nasional, tapi juga global.
"Selain skill, karakter juga penting, ekspresi, bagaimana bisa menciptakan ambience yang betul-betul mencerminkan nilai kekuatan bangsa kita. Aspek hospitality harus diperhatikan untuk dapat memberikan gambaran terhadap citra dan kualitas pariwisata kita," kata Frans Teguh.
Baca juga: Pelaku ekraf dibekali skill promosi digital dalam HomeCreativepreneur
Terlebih dalam memasuki "new normal" di mana kebutuhan setiap orang akan berbeda. Yakni mengedepankan pada aspek kesehatan, keselamatan, dan keamanan.
"Ini harus kita perkuat sehingga teman-teman yang dapat kesempatan saat ini mendapatkan kompetensi yang sempurna," kata Frans Teguh.
Pelatihan online spa sebelumnya menarik banyak peminat. Namun setelah proses seleksi, akhirnya ditetapkan secara keseluruhan 60 peserta untuk masing-masing kelas terdiri dari 20 peserta.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya menambahkan, ke depan Kemenparekraf/Baparekraf akan terus menghadirkan kelas-kelas lain untuk dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan SDM pariwisata.
Baca juga: Kemenparekraf fasilitasi kursus bahasa Inggris daring untuk pekerja kreatif
Termasuk mengkombinasikan sistem pembelajaran baik secara online maupun offline.
"Mudah-mudahan teman-teman peserta pelatihan ini nantinya begitu kondisi sudah normal bisa langsung kembali ke tempat kerja asalnya dengan keterampilan yang meningkat," kata Wisnu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh saat membuka secara resmi pelatihan daring spa, Rabu, mengatakan, pemerintah mendorong para pekerja untuk tetap menjaga keahlian dan keterampilannya di saat pandemi sekarang ini sehingga pada saat kondisi normal nanti, mereka tidak canggung dalam memasuki dunia kerja kembali.
"Kami terus berupaya memberikan yang terbaik, terutama dalam upaya meningkatkan pelayanan dan inovasi juga memastikan peningkatan kualitas tenaga kerja dan pelaku pariwisata maupun ekonomi kreatif. Salah satunya melalui pelatihan daring spa ini," kata Frans Teguh.
Baca juga: Kemenparekraf gelar pelatihan daring gratis untuk pelaku usaha SPA
Pelatihan terbagi dalam tiga kelas yakni Refleksi Relaksasi Spa, Spa Terapis Pratama, serta Spa Terapis Madya. Pelatihan resmi dimulai Rabu (20/5) untuk kelas refleksi relaksasi spa yang akan berlangsung selama 8 hari ke depan kemudian diikuti kelas lainnya.
Dalam pelatihan yang melibatkan pengajar dari Pacific International Beauty Institute (PIBI) ini, materi-materi yang diberikan disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang spa. Hal ini karena nantinya para peserta tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, tapi juga menuju sertifikasi kompetensi.
Hal ini sangat penting dalam era kompetisi ke depan. Tidak hanya dalam konteks nasional, tapi juga global.
"Selain skill, karakter juga penting, ekspresi, bagaimana bisa menciptakan ambience yang betul-betul mencerminkan nilai kekuatan bangsa kita. Aspek hospitality harus diperhatikan untuk dapat memberikan gambaran terhadap citra dan kualitas pariwisata kita," kata Frans Teguh.
Baca juga: Pelaku ekraf dibekali skill promosi digital dalam HomeCreativepreneur
Terlebih dalam memasuki "new normal" di mana kebutuhan setiap orang akan berbeda. Yakni mengedepankan pada aspek kesehatan, keselamatan, dan keamanan.
"Ini harus kita perkuat sehingga teman-teman yang dapat kesempatan saat ini mendapatkan kompetensi yang sempurna," kata Frans Teguh.
Pelatihan online spa sebelumnya menarik banyak peminat. Namun setelah proses seleksi, akhirnya ditetapkan secara keseluruhan 60 peserta untuk masing-masing kelas terdiri dari 20 peserta.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya menambahkan, ke depan Kemenparekraf/Baparekraf akan terus menghadirkan kelas-kelas lain untuk dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan SDM pariwisata.
Baca juga: Kemenparekraf fasilitasi kursus bahasa Inggris daring untuk pekerja kreatif
Termasuk mengkombinasikan sistem pembelajaran baik secara online maupun offline.
"Mudah-mudahan teman-teman peserta pelatihan ini nantinya begitu kondisi sudah normal bisa langsung kembali ke tempat kerja asalnya dengan keterampilan yang meningkat," kata Wisnu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020