Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan melaksanakan tes swab COVID-19 secara acak terhadap sekitar 300 orang yakni pedagang, petugas pasar, maupun pembeli di Pasar Kebon Kembang Kota Bogor, Jumat.

Tes Swab dilakukan dengan mengukur temperatur tubuh dan pengambilan sampel dahak untuk dilakukan uji polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium.

Baca juga: 26 tenaga medis RSUD Kota Bogor dinyatakan negatif COVID-19

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, saat meninjau pelaksanaan tes swab di Pasar Kebon Kembang mengatakan, saat ini lokasi yang rawan terjadi penyebaran COVID-19 adalah stasiun kereta api, pasar dan rumah sakit.

"Pasar yang banyak kerumunan orang ini yang paling sulit mendeteksinya. Karena itu, dilakukan swab test untuk mendeteksi penyebaran COVID-19 di pasar," kata Bima Arya.

Menurut Bima, melalui swab test akan diketahui apakah ada penyebaran COVID-19 atau tidak, sehingga warga dapat memahami bahayanya membiarkan kerumunan di pasar.

Baca juga: Tes swab di stasiun Bogor untuk petakan potensi penularan COVID-19 di KRL

Bima menjelaskan, peralatan swab test yang digunakan petugas dari Dinas Kesehatan adalah bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 300 paket.

"Kita minta ke Pak Gubernur untuk membantu pelaksanaan swab test untuk warga Kota Bogor. Alhamdulillah Pak Gubernur menyetujuinya," katanya.

Baca juga: Rapid test pada 197 warga Kota Bogor ditemukan 12 orang reaktif COVID-19

Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga menyatakan bahwa di Kota Bogor mulai terjadi pelambatan kasus positif COVID-19. "Tapi, kita tetap menerapkan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) secara ketat hingga pandemi COVID-19 berakhir," katanya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, dalam tiga hari pada Minggu hingga Rabu, 3-6 Mei, tidak ada penambahan jumlah kasus positif COVID-19 dan tidak jumlah kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia. Baru pada Kamis (7/5) kemarin ada tambahan dua kasus positif COVID-19.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020