Emas turun lagi untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), tertekan penguatan dolar AS dan peningkatan bertahap selera terhadap aset berisiko ketika negara-negara bagian AS mulai mengurangi penguncian (lockdown) virus corona.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh 22,1 dolar AS atau 1,29 persen, menjadi ditutup pada 1.688,5 dolar AS per ounce.

Emas berjangka turun 2,7 dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.710,6 dolar AS per ounce pada Selasa (5/5/2020), setelah menikmati keuntungan dua hari sebelumnya masing-masing 12,4 dolar AS atau 0,73 persen dan 6,7 dolar AS atau 0,4 persen.

Emas berada di bawah tekanan karena Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,32 poin atau 0,32 persen, ke level 100,03 pada pukul 17.50 GMT.

Baca juga: Jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Depok lebih banyak dari yang meninggal

"Anda tidak dapat mengecualikan emas ketika penguatan dolar bukan karena suku bunga yang lebih tinggi tetapi prospek mata uang global yang lebih lemah," George Gero, direktur pelaksana RBC Wealth Management, mengatakan dalam sebuah catatan seperti dikutip oleh Reuters.

Banyak negara bagian AS telah mulai membuka kembali bisnis, mengurangi permintaan safe haven untuk logam mulia. Meskipun inflasi yang dipicu oleh stimulus masih bisa menjadi faktor pendukung emas di pasar, para analis berpendapat bahwa investor fokus pada kebangkitan kembali yang kuat di ekonomi dunia.

Sebuah laporan yang dirilis pada Rabu (6/5/2020) oleh Automatic Data Processing, Inc. yang berbasis di AS menunjukkan bahwa lapangan kerja sektor swasta nonpertanian turun sebesar 20.236.000 pada April. Sekitar empat juta pekerjaan hilang dari sektor penghasil barang, dan 16 juta hilang dari sektor penyedia layanan.

Baca juga: UI melantik pejabat struktural RSUI periode 2020-2024

Para analis mencatat laporan itu sesuai dengan perkiraan dan memberi pertanda kemungkinan hasil buruk dari laporan pekerjaan berbasis pemerintah AS yang akan dirilis pada Jumat (8/5).

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 10,24 poin atau 0,043 persen, ke level 23.893,33 pada pukul 18.00 GMT, di tengah harapan peningkatan aktivitas bisnis ketika negara-negara bagian mengurangi pembatasan yang disebabkan oleh virus corona, juga memberikan tekanan terhadap emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 9,5 sen atau 0,63 persen, menjadi ditutup pada 15,015 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli jatuh 19,2 dolar AS atau 2,45 persen, menjadi menetap di 765,5 dolar AS per ounce.

Baca juga: Kasus corona di Kabupaten Bogor belum melandai

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020