Bekasi, (Antaranews Bogor) - Badan Pusat Statistik Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat laju inflasi pada Agustus 2014 di wilayah setempat turut dipengaruhi kebijakan pemerintah pada sektor pendidikan.

"Laju inflasi Kota Bekasi pada Agustus 2014 berada di angka 0,51 persen. Sektor pendidikan merupakan salah satu komponen yang memberikan andil terhadap laju inflasi kali ini," kata Kepala BPS Kota Bekasi Slamet Waluyo di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, meskipun Pemerintah Kota Bekasi telah menggariskan kebijakan pendidikan gratis hingga jenjang SMA/SMK, nyatanya biaya pendidikan masih tetap tinggi dan memberikan pengaruh signifikan terhadap laju inflasi di wilayah setempat.

"Sumbangan dari sektor pendidikan berkisar 5,2 persen. Tahun ajaran baru memang dimulai pada Juli. Namun pengeluaran orang tua murid baru terjadi pada Agustus, baik berupa biaya untuk pembelian seragam, alat tulis, juga uang pendaftaran," katanya.

Komponen lain yang berkontribusi signifikan terhadap inflasi ialah biaya listrik, dan harga daging ayam ras.

Meskipun biaya komponen-komponen tersebut naik, penurunan harga pada komponen yang lain membuat laju inflasi tetap bisa terkendali.

"Dari tujuh kelompok yang disurvei, tiga kelompok mengalami penurunan, yakni sandang, bahan makanan, serta biaya transportasi. Penurunan terjadi seiring telah berlalunya masa Idul Fitri. Sementara kelompok yang mengalami kenaikan ialah makanan jadi, perumahan, kesehatan, dan pendidikan," katanya.

Slamet mengatakan, sejauh ini laju inflasi di Kota Bekasi sepanjang 2014 cenderung stabil.

Total inflasi Kota Bekasi hingga Agustus sebesar 2,21 persen

"Bilamana tidak terjadi gejolak harga atau peristiwa besar semisal keputusan menaikkan harga bahan bakar, rasanya target nasional laju inflasi tak lebih dari 4,5 persen bisa tercapai," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014