Bogor, (Antaranews Bogor) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan wilayahnya seharusnya menjadi yang terdepan sebagai kota berbudaya karena di dalamnya banyak tersimpan karya seni dan budaya yang tidak ternilai harganya.

"Di Kota Bogor ada lukisan yang paling tidak ternilai harganya yang dilukis oleh maestro lukis dan tersimpan di Istana Bogor. Kalau dilelang, itu nol-nya tidak kehitung saking mahalnya nilai karya seni itu," katanya saat meresmikan pameran "Geliat Seni Rupa Bogor 2014" di Mall Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (1/9) malam.

Bima mengatakan, arti seni cukup penting bagi manusia. Jika di sekolah melatih akal, ibadah sebagai pengasah kalbu, maka kesenian dan kebudayaan sebagai pengolah rasa.

Menurutnya, sebuah kota tanpa seni dan budaya itu menjadi hampa, begitu juga dengan manusia tanpa budaya dan seni akan menjadi hambar.

"Kesenian dan kebudayaan itu mengolah rasa dengan ekspresi. Kota tanpa budaya, akan timbul marah-marah, anarkisme, premanisme bahkan vandalisme," katanya.

Bima menyebutkan, kalau di Istana Bogor tersimpan lukisan yang tidak terhingga nilainya, tetapi di luar Istana Bogor tengah terjadi aksi vandalisme dengan banyaknya fasilitas umum, sampai tembok pagar Istana Bogor ikut dicoret oleh pelaku vandalisme.

"Ini tragis, di dalam Istana Bogor tersimpan lukisan tak ternilai harganya, di luar terjadi aksi vandalisme oleh generasi muda yang merusak keindahan, esetetika kota," kata Bima.

Ia berharap, dengan kegiatan pameran memberikan ruang berkreativitas dan berekspresi bagi warga Bogor untuk menyalurkan bakat seninya.

Pemerintah Kota Bogor, lanjut Bima, akan memberikan ruang terhormat bagi para pegiat seni dan budaya untuk berekspresi dan berkesenian, salah satunya menjadikan "underpass" Kebun Raya Bogor sebagai galeri bagi seniman maupun komunitas.

"Kami akan menyediakan ruang galeri bagi para pelukis untuk memamerkan karya-karya lukisannya di Balai Kota. Di sana ada dinding besar yang dapat dijadikan galeri untuk memajang karya-karya seni para seniman ini," kata Bima.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014